JAKARTA – Sebanyak 1,5 juta Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) menjadi sasaran bantuan langsung tunai (BLT) lewat Program Keluarga Harapan (PKH).

“PKH ini berhasil. Pada 2012 sasarannya sebanyak 1,5 juta RTSM,” kata Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri di Jakarta, Minggu (29/1/2012). Dia mengatakan, PKH yang dimulai sejak 2007 tetap dilanjutkan hingga 2014 diharapkan setelah enam tahun berjalan, RTSM tersebut keluar dari kategori miskin.

PKH menyasar anak usia sekolah kembali ke sekolah, ibu hamil mendapat asupan nutrisi yang baik dan rutin imunisasi. Setiap tahunnya, dana PKH diberikan setiap peserta antara Rp800 ribu hingga Rp2 juta. Menurut Mensos, PKH bukan program prioritas pemerintah. PKH telah terbukti efektif setelah diberlakukan di Nigeria dan 48 negara di kawasan Asia dan Afrika.

Kunci keberhasilan PKH adalah peran ibu yang menjaga kesehatan anak termasuk mendukung anak untuk ke sekolah, tambah Mensos. “Jelas peran ibu sangat menonjol, kontribusi ibu mendorong pencapaian Millenium Development Goals baik di bidang kesehatan, pendidikan dan gender karena menyetarakan peran ibu dan ayah,” kata Salim.

PKH bukan kelanjutan program Subsidi Langsung Tunai (BLT) yang diberikan dalam rangka membantu rumah tangga miskin mempertahankan daya belinya pada saat pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM. PKH lebih dimaksudkan sebagai upaya membangun sistem perlindungan sosial kepada masyarakat miskin.

Selain PKH, pada 2012 Kementerian Sosial memrogramkan pemberian bantuan modal usaha untuk keluarga melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) pemberian modal diberikan antara Rp10 juta-Rp20 juta di mana setiap kelompok beranggotakan 10 hingga 20 orang.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Berita Terkait

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif