News
Selasa, 20 Oktober 2015 - 10:15 WIB

PROGRAM 35.000 MEGAWATT : Pemerintah akan Pelajari Teknologi PLTA Iran

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sudirman Said selaku menteri ESDM. (JIBI/Solopos/Antara)

Program 35.000 megawatt yakni terkait penyediaan listrik terus dilaksanakan oleh pemerintah.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah akan mempelajari teknologi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang digunakan Iran untuk memenuhi kebutuhan elektrifikasi di negara tersebut.

Advertisement

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, mengatakan Iran menghasilkan cukup banyak listrik dari pembangkit listrik tenaga air.

Dari 70.000 megawatt kapasitas listrik terpasang, 20.000 megawatt diantaranya berasal dari pembangkit listrik tenaga air.

“Kami akan banyak belajar dari mereka, dan saya sudah bersepakat dengan Menteri Energi Iran untuk melakukan studi potensi yang dimiliki Indonesia, untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga air,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/10/2015).

Advertisement

Sudirman menuturkan selama ini Indonesia baru memanfaatkan potensi air dari waduk, dan menghasilkan listrik dengan kapasitas yang relatif kecil.

Padahal, sebagai negara maritim, Indonesia memiliki potensi hidro yang lebih besar dibandingkan dengan Iran.

Sekedar diketahui, saat ini kapasitas listrik terpasang dari pembangkit listrik tenaga air di dalam negeri mencapai 5.250 megawatt.

Advertisement

Menteri ESDM sendiri telah mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM No. 19/2015 yang mengatur pembelian tenaga listrik dari pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas hingga 10 megawatt.

Beleid tersebut menegaskan tarif tenaga listrik yang memanfaatkan potensi hidro harus memperhatikan lokasi tegangan jaringan listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), dan perjanjian jual beli tenaga listrik akan berlaku untuk 20 tahun sejak commercial operation date.

Sementara itu, PT Pertamina (Persero), lanjut Sudirman, terus membahas detil yang dapat dikerjasamakan dengan perusahaan minyak asal Iran, seperti pembangunan kilang, pasokan minyak mentah, dan liquified petroleum gas atau LPG.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif