News
Selasa, 27 Oktober 2015 - 09:00 WIB

PROGRAM 35.000 MEGAWATT : General Electric Serius Bangun Mobile Generator di RI

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Endang Muchtar)

Program 35.000 megawatt yang dicanangkan pemerintahan Jokowi-JK mendapat dukungan dari General Electric.

Solopos.com, JAKARTA — Perusahaan teknologi yang bermarkas di Amerika Serikat (AS), General Electric, berencana membangun mobile generator dengan kapasitas 25 megawatt sebagai pemasok tenaga listrik sementara di daerah terpencil di Indonesia.

Advertisement

Dalam pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di AS, Vice Chairman General Electric John Rice menyatakan komitmennya untuk meningkatkan elektrifikasi di Indonesia.

Anggota Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana, mengatakan General Electric berkomitmen untuk melakukan investasi pada proyek 35.000 megawatt.

Bahkan, perusahaan asal Negeri Paman Sam itu akan segera membangun mobile generator, agar dapat melistriki daerah terpencil di Indonesia.

Advertisement

“General Electric sudah melakukan kerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara [Persero] dengan membentuk perusahaan patungan untuk merealisasikan komitmen investasinya,” kata Ari melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (27/10/2015).

Ari menuturkan mobile generator yang dibangun General Electric akan berfungsi sebagai pemasok listrik sementara di wilayah terpencil, sampai daerah tersebut terhubung dengan jaringan listrik nasional.

Menurutnya, saat ini General Electric sudah sepakat dengan PLN untuk membangun mobile generator dengan total kapasitas 500 megawatt hingga sembilan bulan ke depan.

Advertisement

Pasalnya, perusahaan telah memiliki stok teknologi untuk proyek tersebut di Indonesia, dan tinggal menerapkannya bersama PLN.

Selain menyepakati investasi di sektor kelistrikan, General Electric juga berkomitmen untuk mendukung teknologi kesehatan di dalam negeri, seperti alat ultrasonografi (USG), inkubator atau penghangat bayi, dan alat deteksi kehamilan.

Teknologi tersebut rencananya akan diberikan kepada 12 kecamatan di dalam negeri, dan dioperasikan oleh tenaga bidan Indonesia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif