News
Selasa, 13 Oktober 2015 - 06:30 WIB

PROGRAM 35.000 MEGAWATT : Appi: Industri Lokal Belum Mampu Penuhi Kebutuhan Proyek 35.000 MW

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Endang Muchtar)

Program 35.000 megawatt dikritik Appi karena dinilai kurang melibatkan produsen alat listrik dalam negeri.

Solopos.com, JAKARTA — Asosiasi Produsen Peralatan Listrik Indonesia (Appi) meminta dilibatkan dalam perumusan kebijakan kelistrikan di dalam negeri.

Advertisement

Ketua Umum Appi, Karnadi Kuistono, mengatakan industri peralatan listrik dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan dari proyek 35.000 megawatt.

Padahal, industri peralatan listrik telah mampu memproduksi peralatan kelistrikan mulai dari transmisi hingga KWH meter.

“Kami masih kurang dilibatkan dalam perencanaan pembangunan kelistrikan di dalam negeri. Jadi tiba-tiba ada proyek yang diputuskan, dan kami diminta menyediakan pasokan peralatan listrik yang dibutuhkan,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/10/2015).

Advertisement

Karnadi menuturkan selama ini pemerintah belum memberikan perhatian kepada industri peralatan listrik di dalam negeri, sehingga belum mampu memproduksi generator dan turbin pada pembangkit listrik.

Menurutnya, sumber daya manusia dalam negeri sebenarnya telah memiliki kualitas yang memadai untuk membangun pembangkit listrik.

Kualitas peralatan yang diproduksi industri dalam negeri pun memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk impor.

Advertisement

“Untuk tegangan tinggi, kami memang belum bisa memproduksinya, tetapi kalau dikomunikasikan sejak awal, maka kami dapat merencanakan untuk membangun pabrik di dalam negeri,” ujar dia.

Dia menyebutkan mayoritas produk yang diproduksi industri dalam negeri adalah peralatan untuk voltase menengah, karena sistem kelistrikan di dalam negeri berada pada rentang 20 kilovolt hingga 24 kilovolt.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif