Solopos.com, SOLO – Rektor Institut Teknologi Kalimantan atau ITK, Budi Santosa Purwokartiko, sedang menjadi sorotan akibat menyebut mahasiswi berjilbab dengan istilah manusia gurun. Ucapannya itu pun dinilai rasis karena memuat unsur SARA.
Dikutip dari situs resmi ITK, itk.ac.id, Minggu (1/5/2022), Prof Budi Santosa adalah putra daerah Klaten, Jawa Tengah. Dia lahir di Klaten, 12 Mei 1969.
Dia merupakan alunmnus Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1992. Dia kemudian meraih gelar master dan doktor dari University of Oklahoma, Amerika Serikat.
Budi Santosa merupaka Guru Besar Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan bidang keahlian Data Mining, Optimasi dan Metaheuristik, Operations Research, dan Manajemen Proyek.
Selain itu, dia pernah bagian dari Tim Studi Kelayakan Pendirian ITK, Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) Kemenristekdikti.
Baca juga: Kronologi Rektor ITK Sebut Mahasiswi Berjilbab Manusia Gurun
Dia sering menjadi dosen tamu dan narasumber dalam rogram Mobilisasi Dosen Kemenristekdikti, serta penasehat pengurusan akreditasi prodi-prodi dan akreditasi institusi (AIPT) ITK sejak 2015.
Ia menjabat sebagai Rektor ITK selama dua periode, yakni 2014-2018 dan 2018-2022. Tak hanya aktif sebagai akademisi, ia juga turut andil dalam program beasiswa LPDP sebagai pewawancara Departemen Keuangan dari 2013 silam.
Ia juga pernah berkontribusi sebagai Anggota Tim Evaluasi Kinerja Perguruan Tinggi Swasta (PTS), Dirjen Kelembagaan Dikti yang ia emban sejak 2015.
Baca juga: Rektor ITK Sebut Mahasiswi Berjilbab Manusia Gurun, Ini Respons Kampus