Rudi Hartono / Wibi Pangestu Pratama / Rudi Hartono | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Kepala Bea Cukai Makassar Adhi Pramono (Antara)
Solopos.com, JAKARTA—Profil Andhi Pramono, Kepala Kantor Bea Cukai Makassar menjadi perbincangan karena keluarganya kerap memamerkan gaya hidup mewah.
Saat ini, jika ada pejabat, terlebih pejabat jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yang dirinya atau anggota keluarganya kedapatan bergaya hidup mewah langsung menjadi sorotan.
Ini imbas kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo, anak dari Rafael Alun Trisambodo, yang sebelumnya merupakan Kabag Umum Kanwil DJP Jakarta Selatan II Kemenkeu.
Kasus itu merembet ke persoalan harta kekayaan Rafael Alun yang dinilai tak wajar.
Kasus itu merembet ke persoalan harta kekayaan Rafael Alun yang dinilai tak wajar.
Sebelum Andhi Pramono, Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto menyita perhatian publik lantaran sering menunjukkan gaya hidup mewah di media sosial.
Kekayaannya dikorek warganet. Imbas dari hal tersebut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mencopotnya. Dia juga diperiksa Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemeneku.
Video rumah mewah yang dinarasikan milik Andhi Pramono viral di media sosial.
Andhi Pramono berasal dari Salatiga, Jawa Tengah dan kini berusia 47 tahun. Dia menempuh sekolah di Salatiga hingga pada 1997 melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) jurusan Bea Cukai.
Dalam perjalanan kariernya, Andhi Pramono pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Pabean dan Cukai V di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai tipe Madya Pabean B Palembang.
Dia juga pernah menjadi Kepala Seksi Penindakan Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Bea Cukai Khusus Kepulauan Riau. Andhi Pramono tercatat pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean B Teluk Bayur.
Selain itu pernah menjadi Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kanwil Ditjen Bea Cukai Jakarta. Kini, Andhi menjabat sebagai Kepala Bea Cukai Makassar.
Hingga Jumat (10/3/2023) ini, Andhi Pramono belum menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2022, sehingga data harta kekayaan dirinya masih mengacu kepada pelaporan per 31 Desember 2021.
Berdasarkan LHKPN 2021, Andhi Pramono melaporkan harta senilai Rp13,75 miliar.
Sebagai informasi, gaji pokok pejabat setingkat dia adalah Rp3 juta-Rp5 juta ditambah dengan berbagai tunjangan sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No. 156/2014 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Keuangan.
Andhi mencatatkan kepemilikan 15 bidang tanah dan bangunan di berbagai lokasi, seperti Salatiga, Batam, Bogor, Bekasi, dan Jakarta.
Total nilai tanah dan bangunan miliknya mencapai Rp6,98 miliar. Andhi juga melaporkan 13 kendaraan, yakni empat unit motor dan sembilan unit mobil senilai Rp1,84 miliar.
Dia juga melaporkan harta bergerak lainnya senilai Rp706,5 juta, surat berharga Rp2,9 miliar, serta kas dan setara kasnya Rp1,2 miliar.
Itulah profil Andhi Pramono yang kini menjadi sorotan publik.