News
Rabu, 8 Oktober 2014 - 08:50 WIB

PRODUKSI MOBIL : Dinilai Ganggu Pasar, Produsen Mobil Mewah Dukung LCGC Dihapus

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Datsun Go Panca ditawarkan di Solo, Senin (1/9/2014). (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Ilustrasi. (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Kanalsemarang.com, SEMARANG—Produsen mobil mewah mendukung penghapusan mobil murah atau Low Cost Green Car (LCGC) karena keberadaannya yang dinilai mengganggu penjualan mobil untuk kelas menengah.

Advertisement

“Kalau memang ada wacana dari Presiden baru terkait penghapusan LCGC kami mendukung karena di awal keluarnya mobil murah ternyata sempat mengganggu penjualan mobil untuk kalangan menengah,” jelas Ketua Semarang Automotive (Sauto) Basuki Wibowo seperti dikutip Antara, Selasa (7/10/2014).

Apalagi jika penghapusan mobil murah tersebut ditujukan untuk mengoptimalkan keberadaan transportasi umum maka mau tidak mau produsen mobil harus mengikuti peraturan tersebut.

Sementara itu, mengenai persaingan antara merek mobil mewah yang tidak memproduksi mobil murah dengan merek mobil yang memproduksi mobil murah sebetulnya tidak terlalu ketat.

Advertisement

“Memang awalnya sempat mengganggu penjualan mobil kami, tetapi sekarang sudah tidak karena masyarakat semakin paham kalau ingin kualitas dan teknologi tentu mereka harus membeli mobil yang agak mahal,” jelas Branch Manager Mazda Semarang tersebut.

Meski demikian, Basuki mengatakan keluarnya mobil murah sempat mengganggu penjualan mobil yang berada di kisaran harga Rp200 jutaan. Selain itu, keberadaan mobil tersebut juga sempat mengganggu penjualan mobil bekas.

“Yang paling terasa penurunannya adalah mobil bekas, memang dari awal komitmen ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) adalah dengan uang yang terbatas daripada membeli mobil bekas lebih baik membeli mobil baru, sehingga dikeluarkan lah mobil murah tersebut,” jelasnya.

Advertisement

Diakuinya, sejumlah ATPM sendiri mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk proyek mobil murah tersebut, sehingga akan menjadi dilema bagi Pemerintah untuk menghapus atau tetap mengadakan mobil murah tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif