News
Selasa, 29 Januari 2013 - 13:10 WIB

Produksi Manufaktur Tetap Berjalan Saat Banjir

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Yayus Yuswoprihanto/JIBI/Bisnis Indonesia)

Ilustrasi (Yayus Yuswoprihanto/JIBI/Bisnis Indonesia)

JAKARTA–Isu berhentinya produksi sejumlah pabrik di kawasan Jabodetabek dinilai tidak mendasar karena permasalahan yang terjadi hanyalah hambatan pasokan bahan baku dan kedatangan para pekerja.

Advertisement

Menteri Perindustrian, M.S. Hidayat, mengatakan tidak benar adanya penghentian produksi manufaktur pada saat terjadinya banjir di sejumlah kawasan Ibu Kota beberapa waktu lalu.

“Tidak ada sentra produksi yang tutup saat banjir. Permasalahannya hanya di logistik,” katanya, Selasa (29/1/2013).

Sebelumnya, banjir besar yang melanda DKI Jakarta beberapa waktu lalu membuat pengusaha merugi yang diperkirakan tidak kurang dari Rp500 miliar per hari akibat terhambatnya proses produksi.

Advertisement

Bahkan, wacana relokasi industri semakin berhembus kencang akibat terjadinya banjir tersebut dan berbagai permasalahan lain yang menghadang seperti penaikan upah buruh serta tarif dasar listrik dan gas.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif