SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM DIY Riyadi Ida Bagus Subali mengatakan dari beberapa daerah produksi kedelai lokal, Gunungkidul memiliki potensi yang lebih besar.
“Sayangnya daerah ini baru bisa memenuhi kebutuhan kedelai untuk daerahnya sendiri. Sementara untuk DIY masih belum cukup,” ujarnya, Rabu (9/1/2013) lalu.
Pihaknya menyebutkan setidaknya 50% dari produksi kedelai di Gunungkidul masih belum mencukupi kebutuhan. Guna mencukupi kebutuhan kedelai harus impor dari negara lain. Setidaknya 70% kebutuhan kedelai DIY masih harus impor dari beberapa negara, seperti Amerika Serikat.
Riyadi menambahkan bila dirata-rata kebutuhan kedelai DIY rata-rata mencapai 500.000 ton. Kebutuhan kedelai yang baru terpenuhi saat ini sekitar 150.000 ton. “Kalau katakanlah rata-rata 50 kg saja, sudah 500.000 ton, kalau itu baru 30 persennya yang terpenuhi,” paparnya.