News
Kamis, 22 Oktober 2020 - 10:58 WIB

Produksi Gula Diprediksi Naik Tahun ini

Bc  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) memprediksi bahwa produksi gula akan mengalami kenaikan di tahun ini. (istimewa/Kementan)

Solopos.com, JAKARTA--Kementerian Pertanian (Kementan) memprediksi bahwa produksi gula akan mengalami kenaikan di tahun ini, begitu pula dengan produktivitas tebu petani juga akan mengalami kenaikan dibanding tahun lalu.

Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan, Hendratmojo Bagus Hudoro mengungkapkan bahwa Kenaikan produksi gula yang diprediksi naik tahun ini karena berdasarkan dari hasil taksasi tengah ada kenaikan tahun ini.

Advertisement

10 Berita Terpopuler: Cawawali Solo Teguh Sempat Kampanye Di Rumah Keluarga Wanita Terbakar

Lebih lanjut Bagus mengungkapkan bahwa kondisi iklim yang relatif tidak mengalami gangguan menjadi salah satu faktor pendukung naiknya produksi gula pada tahun 2020.

”Prediksi kenaikan produksi gula tahun ini karena berdasarkan hasil taksasi tengah ada kenaikan, ” ungkap Bagus di Jakarta, Rabu (21/10/2020).

Advertisement

Produktivitas

Produktivitas taksasi tengah tahun ini mencapai 69,71 ton per hektare. (ilustrasi/kementan)

Bagus menyebutkan bahwa produktivitas taksasi tengah tahun ini mencapai 69,71 ton per hektar. Lebih besar dibanding tahun lalu sebesar 67,39 ton.

Sementara hasil hitungan produksi gula kristal putih pada Agustus 2020 mencapai 895.952 ton. Sehingga sampai akhir tahun, total produksi diperkirakan dapat mencapai 2,224 juta ton.

Sedangkan untuk total luas areal tanaman tebu tahun ini mencapai 413.186 hektar dengan tingkat rendemen sebesar 7,7 persen rata-rata nasional.

Advertisement

Jalan Tembus Manyaran-Selogiri Wonogiri Sudah Jadi, Bisa Hemat Waktu 45 Menit

"Saat ini panen gula tebu tengah berlangsung hingga November mendatang," ujar Bagus.

Dalam beberapa kesempatan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menegaskan pihaknya akan terus menjaga ketahanan pangan tak terkecuali komoditas gula dengan cara meningkatkan semua produksi, agar bangsa Indonesia mampu berdaulat pangan secara utuh.

"Kita utamakan ketahanan pangan dalam negeri harus kuat agar kebutuhan masyarakat sendiri terpenuhi. Ke depannya tidak menutup kemungkinan ekspor kita lakukan," ujar Syahrul.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif