News
Senin, 2 Mei 2011 - 22:18 WIB

Produk UMKM Grobogan siap tembus Bali

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - <b>TEMBUS BALI</b><b> Sekda Grobogan, Drs H Sutomo HP SH (<i>kedua dari kanan</i><i>), didampingi Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Drs Karsono (</i><i>kanan</i><i>) berbincang dengan pelaku UMKM yang siap menembus pasar Bali, saat bertemu di ruang pertemuan Bupati, Senin (2/5). </i><i>Espos/Arif Fajar S</i><i></i></b>

Grobogan (Solopos.com) – Produk makanan ringan dan handycraft serta tas dari 30 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Grobogan siap menembus pasar kerajinan Pulau Dewata Bali.

TEMBUS BALI -- Sekda Grobogan, Drs H Sutomo HP SH (kedua dari kanan), didampingi Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Drs Karsono (kanan) berbincang dengan pelaku UMKM yang siap menembus pasar Bali, saat bertemu di ruang pertemuan Bupati, Senin (2/5). (Espos/Arif Fajar S)

Dari hasil pertemuan antara pelaku UMKM dengan Dinas Koperasi dan UMKM Grobogan serta Sekda setempat, Drs H Sutomo HP SH, di ruang pertemuan Bupati Bambang Pudjiono, Senin (2/5), 30 pelaku UMKM tersebut akan berangkat ke Bali, Rabu (11/5) pekan depan.
“Nantinya, 30 pelaku UMKM membawa produk mereka saat bertemu dengan enam pengusaha besar dalam kontak dagang di Bali. Kami optimistis produk asli Grobogan bakal diminati di Pulau Dewata,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan UKM Grobogan, Drs Karsono MPd, Senin.
Produk makanan olahan yang akan dipasarkan di Bali, lanjut Karsono, di antaranya telur asap, sale pisang, tempe keripik, makanan ringan berbahan dasar singkong, jagung dan tepung garut. Termasuk madu lebah dan kerajinan tangan serta kerajinan tas. Setidaknya, ada delapan produk yang berhasil menembus swalayan dan minimarket.
Menurut Imam Indro, Wakil Ketua Asosiasi Mebel Indonesia (Asmindo) Komda Grobogan, niat Pemkab melalui Dinas Koperasi dan UMKM untuk melakukan kontak dagang di Bali cukup positif. “Namun sebaiknya Pemkab juga memerhatikan bantuan modal bagi pelaku UMKM, karena ketika memperoleh order cukup banyak, seringkali modal jadi kendala.”
Sedang menurut pelaku UMKM lainnya, Dewi, kendala lain yakni soal uji kompetensi dan sertifikasi halal untuk makanan ringan agar pemasaran lebih luas. Menanggapi hal itu, Karsono mengatakan Dinas Koperasi UMKM siap memfasilitasi dalam hal bantuan modal melalui lembaga keuangan.
Adapun mengenai uji kompetensi dan sertifikasi halal, akan diusulkan ada bantuan dari APBD sepanjang memungkinkan. “Untuk bantuan dana uji kompetensi dan sertifikasi halal, sepanjang memungkinkan akan diusulkan di APBD 2012. Termasuk membantu pemasaran dan permodalan para pelaku UMKM,” tegas Karsono.
Advertisement

rif

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Bali Grobogan Handycraft UMKM
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif