News
Jumat, 21 September 2012 - 20:49 WIB

PRODUK DALAM NEGERI: Kemendag Targetkan Konsumsi Rumah Tangga Capai 95%

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi UMKM (JIBI/Solopos/dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Daniel Ari Purnomo)

BALIKPAPAN – Kementerian Perdagangan menargetkan persentase produk dalam negeri untuk konsumsi rumah tangga pada 2014 bisa mencapai 95% sehingga optimalisasi pasar bisa dilakukan secara mandiri.
Advertisement

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo mengatakan saat ini penggunaan produk dalam negeri untuk konsumsi dalam negeri sudah mencapai 92%. Kendati demikian, proses untuk menaikkan persentase tersebut memerlukan upaya keras karena volumenya cukup besar.

“Kami harapkan pada 2014 bisa mencapai 95% sehingga barang yang dipakai oleh masyarakat sebagian besar merupakan produk dalam negeri,” ujarnya di sela-sela kunjungan ke stand Pameran Pangan Nusantara dan Pameran Produk Dalam Negeri, Jumat (21/9/2012). Konsumsi produk yang dimaksud merupakan produk yang menjadi kebutuhan hidup sehari-hari seperti sandang dan pangan. Pemberdayaan produk dalam negeri tersebut, ujarnya, akan menumbuhkan perekonomian rakyat karena industri kecil akan bertumbuh. Upaya pengurangan jumlah pengangguran juga bisa terealisasi karena adanya permintaan pasar atas produk hasil kerajinan usaha kecil. Menurutnya, hal ini akan menumbuhkan ekonomi masyarakat menjadi lebih tinggi.

Kebijakan menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan serapan produk dalam negeri oleh masyarakat. Selain itu, kegiatan riil berupa pameran juga bisa membuka cakrawala pengetahuan terhadap produk dalam negeri. “Karena kalau pameran seperti ini bisa diketahui produknya sehingga ada transaksi langsung,” tukasnya.

Advertisement

Gunaryo mengatakan Kemendag telah melakukan empat kali pameran sepanjang 2012 yakni di Semarang, Makassar, Medan dan Balikpapan. Dia mengharapkan adanya pameran di Balikpapan ini bisa mengenalkan produk hasil usaha mikro dari Kaltim sehingga bisa dikenal secara luas. Pameran produk ini juga akan mengenalkan diversifikasi produk non beras yang bisa dijadikan sumber bahan makanan pokok. Rencananya, pameran akan digelar hingga 24 September 2012 mendatang.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Ardiansyah Parman dalam sambutannya berencana akan menggelar acara tersebut di lokasi keramaian sehingga bisa mengundang masyarakat untuk hadir dan berinteraksi langsung. Pihaknya mengusulkan rencana tersebut dalam anggaran 2013 karena dirasa memiliki efek yang lebih baik.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdakot Kaltim Syabani menambahkan pemberdayaan ekonomi lokal akan meningkatkan kapasitas ekonomi daerah. Pemberdayaan usaha mikro melalui peningkatan konsumsi produk dalam negeri akan mendorong pendapatan per kapita daerah.

Advertisement

Gempuran produk impor, utamanya dari Cina, diakuinya tidak bisa dihindarkan karena adanya perbedaan harga yang cukup mencolok. Namun, pengemasan dan kualitas yang lebih baik diharapkan bisa menjadi daya tarik bagi produk dalam negeri untuk dapat bersaing dengan produk impor tersebut.

Selain pemberdayaan pasar dalam negeri, pemasaran produk dalam negeri juga akan mengoptimalkan pasar luar negeri. Selain menyasar daerah non tradisional seperti di Eropa, pemasaran juga akan diperluas pada daerah yang memiliki potensi penduduk Indonesia yang cukup besar.

Gunaryo mencontohkan untuk produk kuliner bisa memanfaatkan pasar di negara-negara Afrika, Amerika Selatan, dan Timur Tengah yang memiliki populasi penduduk Indonesia. “Lidah orang Indonesia itu sama saja di manapun berada. Kalau peluang ini bisa dioptimalkan tentu produk dalam negeri akan semakin baik,” tambahnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif