News
Selasa, 13 Juni 2023 - 18:28 WIB

Prihatin! David Ozora Amnesia seusai Dianiaya Mario Dandy, Panggil Ayah Mas

Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ayah David Ozora, Jonathan Latumahina menyebut anaknya mengalami amnesia (hilang ingatan) setelah menjadi korban penganiayaan secara brutal oleh anak mantan pejabat pajak Rafael Alun, Mario Dandy Satriyo, saat bersaksi di PN Jakarta Selatan, Selasa (13/6/2023). (Youtube KompasTV)

Solopos.com, JAKARTA — Ayah David Ozora, Jonathan Latumahina menyebut anaknya mengalami amnesia (hilang ingatan) setelah menjadi korban penganiayaan secara brutal oleh anak mantan pejabat pajak Rafael Alun, Mario Dandy Satriyo, beberapa waktu lalu.

Hingga saat ini, menurut Jonathan, anaknya memanggil dirinya dengan sebutan ‘mas’.

Advertisement

Jonathan menyatakan berdasarkan hasil magnetic resonance imaging (MRI), David dinyatakan mengalami diffuse axonal injury atau cedera aksonal difus.

MRI merupakan pemeriksaan organ tubuh yang dilakukan dengan menggunakan teknologi magnet dan gelombang radio.

Advertisement

MRI merupakan pemeriksaan organ tubuh yang dilakukan dengan menggunakan teknologi magnet dan gelombang radio.

“Trauma berat di otak menjadi otak bergetar, sehingga saraf terputus semua, dan tidak bisa merespons semua. Dia bisa komunikasi tapi belum bisa dua arah. Seperti ngomong-ngomong sendiri, manggil saya aja Mas,” ujar Jonathan saat menjadi saksi di PN Jakarta Selatan pada Selasa (13/6/2023), seperti dikutip Solopos.com dari tayangan langsung KompasTV.

Dia menjelaskan saat ini David Ozora sudah bisa berjalan meski hanya bertahan sampai delapan menit saja.

Advertisement

Pihak keluarga Jonathan menyewa jasa fisioterapis yang datang ke rumahnya setiap harinya.

“Yang kelihatan oleh mata sudah bisa berjalan, tetapi setelah 8 menit bisa tiba-tiba jatuh. Jatuh paling parah tanggal 8 Juni, retak kakinya akhirnya operasi lagi,” lanjutnya.

Ia melanjutkan, saat kontrol terakhir pada 12 Mei 2023, David dinyatakan mengalami trauma di otak luar sebelah kiri.

Advertisement

Menurut dokter, trauma itu merusak keseimbangan sehingga harus terus menjalani fisioterapi.

Berdasarkan hasil CT-Scan di awal, dokter menyatakan tidak terlihat ada pendarahan.

Namun kondisi tersebut dinilai berbahaya karena tidak ada pendarahan tetapi mengalami koma.

Advertisement

Selain itu, kondisi paru-paru David juga bermasalah karena terdapat banyak lendir.

“Disampaikan pada saat itu di observasi karena paru-paru sudah banyak lendir akibat infeksi. Dokter bilang ini harus di MRI supaya ketahuan apa sakitnya ini,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif