SOLOPOS.COM - Prajurit TNI menurunkan peti dari pesawat saat tiba di Kantor Dinas Angkutan Angkatan Udara (DAAU) Lanud Adi Soemarmo, Boyolali, Senin (27/11/2023). Terdapat 4 prajurit TNI yang gugur akibat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (25/11). Sekitar pukul 11.40 WIB pesawat TNI Angakatan Udara AI-7302 setelah menurunkan satu prajurit berinisial Prada D di Bandung dan dilanjutkan membawa tiga prajurit berinisial Praka YL, Praka DB, dan Pratu MF untuk di pulangkan ke rumah duka di Kecamatan Wonosegoro, Boyolali dan dua prajurit di Madiun. (Solopos/Joseph Howi Widodo).
Solopos.com, NDUGA — Empat prajurit TNI yang gugur ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (25/11/2023) lalu, bukan dalam misi membebaskan pilot Susi Air yang disandera.
Keempat aparat negara itu gugur saat mengejar kawanan KKB yang sebelumnya menembaki warga sipil.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan jasad keempat prajurit sudah dievakuasi dan akan dibawa ke rumah duka masing-masing.
“Sudah (dievakuasi) hari ini, dibawa ke rumah duka masing-masing,” kata Agus di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (27/11/2023).
Panglima TNI membantah informasi yang menyebut gugurnya para prajurit TNI dalam upaya pencarian Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera KKB sejak sembilan bulan lalu.
Mantan Dandim Solo itu menyebut peristiwa itu terjadi dalam pengejaran KKB yang sebelumnya melakukan penyerangan terhadap masyarakat.
“Itu pengejaran kemarin yang OPM membunuh masyarakat yang ada di Paro itu,” tambahnya.
Ia menambahkan TNI dan beberapa pihak lainnya yakni PT Asabri, Bank BRI, BJB memberikan santunan kepada keluarga prajurit yang gugur senilai Rp500 juta per keluarga.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Panglima Agus Subiyanto: 4 Prajurit yang Gugur di Nduga Telah Dievakuasi”