News
Kamis, 2 Februari 2012 - 13:15 WIB

PRESTASI MAHASISWA: Pelajari Teh Hijau Mahasiswa UNS Juarai Lomba Penelitian

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (amastigotfkunair.wordpress.com)

Ilustrasi (amastigotfkunair.wordpress.com)

SOLO – Siapa tak kenal teh hijau atau green tea? Minuman ini sejak lama dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan. Salah satu manfaat terbarunya berhasil diungkap tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Afandi Dwi Harmoko, Yazjudan Rastrama dan Trisna Adhy Wijaya. Mereka mengalisis potensi immunomodulating atau kemampuan untuk mempengarusi daya tahan tubuh dan taco genes down regulating dari teh hijau sebagai terapi adjuvan dalam menurunkan mycobacterium tuberculosis pada pasien tuberkulosis.
Advertisement

Karya ini mendapatkan penghargaan sebagai juara kedua dalam kegiatan Lomba Karya Tulis Mahasiswa Airlangga Medical Scientific Writing Competition 2011 (Amastigot) pada Oktober lalu. Diungkapkan Yazjudan, tema ini dipilih lantaran tak sedikit masyarakat di dunia yang menderita tuberkulosis namun gagal untuk menanggulanginya. Ketersediaan obat tuberkulosis tak menjamin penanggulangan penyakit jika masyarakat malas mengonsumsi obat atau takut terkena penyakit baru lantaran terlalu banyak mengonsumsi obat. “Pada tahun 2006 jumlah kasus tuberkulosis mencapai 14,4 juta kasus dengan prevelensi angka kematian 38/ 100.000 penduduk, hal inilah yang menjadi pemicu kami untuk meneliti kasus ini,” jelas dia saat dijumpai wartawan di Kantor Humas UNS, Kamis (2/2/2012).

Berdasarkan hasil kajian yang diterima tim, teh hijau ini memiliki senyawa polyphenols. Kandungan ini membikin teh hijau lebih kaya antioksidan 10 kali dari vitamin C dan 100 kali lebih tinggi dibandingkan kandungan yang terdapat pada vitamin E. Dia mengungkapkan kandungan dari teh hijau ini diketahui mampu menghambat proses infeksi dan mencegah perkembangan microbakteri, termasuk di antaranya HIV. Lebih lanjut pria kelahiran Kediri, 26 April 1990, mengatakan teh hijau bisa direkomendasikan sebagai terapi adjuvan atau terapi tambahan untuk menanggulangi tuberkulosis. “Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari teh hijau, namun masyarakat belum mengetahuinya,” jelas dia.

Lebih lanjut diungkapkan Afandi, secara rinci bagaimana pemanfaatan teh hijau tersebut harus ada penelitian lebih lanjut, apakah harus dijadikan ekstrak atau hanya melalui diseduh. Dia mengungkapkan dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui kandungan yang didapatkan melalui hasil penggunaan teh hijau seduh maupun yang menggunakan ekstrak. “Pada prinsipnya kedua cara itu bisa dilakukan hanya saja kami harus tahu cara mana yang lebih efektif dan lebih besar manfaatnya,” jelas dia.

Advertisement

JIBI/SOLOPOS/Dina Ananti Sawitri S

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif