News
Jumat, 29 April 2022 - 20:07 WIB

Presiden Ukraina Minta Bantuan Senjata Indonesia, Ini Jawaban Jokowi

Newswire  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Times of Israel)

Solopos.com, JAKARTA–Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta bantuan Indonesia untuk mengirimkan senjata menyusul invasi Rusia ke negaranya.

Permintaan bantuan persenjataan itu diungkapkan Volodymyr Zelensky saat berbincang dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui sambungan telepon, Rabu (27/4/2022).

Advertisement

Jokowi mengundang Presiden Ukraina untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Indonesia November 2022 mendatang. Undangan itu disampaikan demi pemulihan ekonomi dunia.

Baca Juga: Rusia Kuasai Mariupol Ukraina, AS Tambah Pasokan Senjata

Advertisement

Baca Juga: Rusia Kuasai Mariupol Ukraina, AS Tambah Pasokan Senjata

“Dalam perbincangan telepon dengan Presiden Ukraina, saya memperoleh update mengenai perkembangan situasi saat ini di Ukraina,” ungkap Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor sebagaimana termuat dalam video yang ditayangkan di kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Jumat (29/4/2022).

Dalam pembicaraan itu, menurut Presiden Jokowi, dibahas juga mengenai berbagai permintaan bantuan persenjataan dari Indonesia.

Advertisement

Baca Juga: Giliran Jokowi Hubungi Vladimir Putin

Namun Presiden Jokowi menyampaikan kesiapan Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan.

“Saya sampaikan mengenai harapan agar perang dapat segera dihentikan dan solusi damai melalui perundingan dapat dikedepankan,” ungkap Presiden.

Advertisement

Ukraina memang bukan anggota G20, tapi ketua-ketua G20 sebelumnya pernah mengundang negara-negara lain sebagai tamu untuk menghadiri pertemuan.

Baca Juga: Telepon Vladimir Putin, Ini 2 Hal yang Dibahas Jokowi

G20 telah mengutuk invasi Rusia di Ukraina yang kini telah memasuki pekan kesembilan. Invasi itu telah meningkatkan ketegangan geopolitik, mengancam ekonomi global, dan memicu krisis kemanusiaan.

Advertisement

Sejumlah anggota G20 bahkan telah menyerukan agar Rusia dan Presiden Vladimir Putin dikeluarkan dari daftar kehadiran di KTT G20 di Bali pada November. Namun, Indonesia menolak dan mengatakan terlalu dini untuk memutuskan hal itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif