News
Kamis, 6 April 2023 - 15:12 WIB

Presiden Turki Erdogan Kecam Serangan Polisi Israel ke Masjid Al Aqsa

Newswire  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kubah Batu di Kompleks Masjidil Aqsa yang dibangun di masa keemasan Kekhalifahan Ummayyah. (Wikimedia.org)

Solopos.com, ISTANBUL — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam serangan yang dilakukan polisi Israel terhadap jemaah di Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur adalah tindakan yang tidak bisa diterima, dan bahwa tempat paling suci ketiga bagi umat Islam itu harus dijaga.

“Gangguan dan ancaman terhadap kesucian dan makna sejarah Masjid Al Aqsa serta kebebasan beragama dan hidup warga Palestina harus dihentikan,” kata Erdogan dalam wawancara TV, Rabu (5/4/2023), mengutip Anadolu via Antara.

Advertisement

Pernyataannya itu muncul setelah polisi Israel menangkap sekitar 350 jamaah dari dalam kompleks Masjid Al Aqsa.

“Kami akan terus mendukung saudara dan saudari kami di Palestina dalam segala kondisi dan untuk melindungi nilai-nilai suci kami. Israel harus mengetahui hal ini juga,” kata Erdogan, menegaskan.

Advertisement

“Kami akan terus mendukung saudara dan saudari kami di Palestina dalam segala kondisi dan untuk melindungi nilai-nilai suci kami. Israel harus mengetahui hal ini juga,” kata Erdogan, menegaskan.

Sebelumnya, sekelompok warga Palestina membarikade diri mereka di dalam aula shalat Al Qibli di kompleks Al Aqsa setelah para pemukim Yahudi menyerukan penyerbuan ke masjid tersebut.

Para jamaah berusaha mencegah polisi masuk dengan menutup pintunya.

Advertisement

Beberapa jamaah berusaha melawan polisi dengan melemparkan kembang api.

Saksi mata mengatakan polisi Israel menggunakan kekuatan berlebihan dalam penyerbuan tersebut, termasuk menggunakan gas air mata.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu juga mengecam keras penyerangan di Masjid Al Aqsa karena telah melanggar kesucian kompleks tersebut selama bulan suci Ramadhan.

Advertisement

“Kami telah memperingatkan mereka untuk mencegah provokasi semacam itu, terutama selama Ramadhan,” kata Cavusoglu.

“Israel harus segera mengakhiri serangan semacam itu,” kata dia, menegaskan.

Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Arab-Israel 1967. Negara itu menganeksasi seluruh kota pada 1980, sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh dunia.

Advertisement

 

Sumber: Antara

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif