News
Sabtu, 1 September 2012 - 00:32 WIB

Presiden SBY Perintahkan Kapolri Tinjau Lokasi Baku Tembak di Solo

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas kepolisian bersenjata api laras panjang menjaga pintu masuk IGD RS Brayat Minulya , Solo, Jumat (31/8/2012) malam. Dalam kejadian penembakan tersebut, anggota Densus Bripda Suherman tewas karena tertembak diduga di perut dan dua terduga teroris diduga tewas.(JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)


Petugas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) penembakan di Tipes, Serengan, Solo, Jumat (31/8/2012) malam. Anggota Densus Bripda Suherman tewas karena tertembak diduga di perut dan dua terduga teroris diduga tewas.
(JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

JAKARTA–Kapolri Jenderal Timur Pradopo akan meninjau lokasi baku tembak yang terjadi di Jalan Veteran, Solo. Sesudahnya, Kapolri diminta segera melapor ke Istana.

Advertisement

“Presiden memerintahkan kepada Kapolri agar besok pagi-pagi sekali ke TKP, lalu melaporkan hasilnya kepada Presiden,” kata Jubir Presiden, Julian Aldrin Pasha, di Jakarta, Jumat (31/8/2012) malam.

Julian mengatakan, kepolisian diminta menumpas habis jaringan teroris yang ada di Solo. Dia meyakini terduga teroris yang tewas dan tertangkap Jumat (31/8) malam, hanya sebagian kecil dari jaringan teroris.

“Jaringan teroris itu harus ditumpas habis, sebab meski pelaku disergap ini hanya sedikit, tapi tak mungkin mereka bekerja sendirian.

Advertisement

Kontak tembak terjadi di Jalan Veteran, Solo. Seorang pengendara sepeda motor disergap petugas Densus di tengah jalan. Pengendara tersebut melawan dengan tembakan. Menurut saksi, pengendara motor tewas diberondong senjata petugas.

3 Orang tewas dalam baku tembak tersebut. 2 Orang dari pihak terduga teroris dan 1 orang petugas Densus 88 atas nama Bripda Suherman. Sedangkan 1 orang dari pihak terduga teroris berhasil diamankan.

“Beberapa menit lalu dilaporkan oleh Kapolri ke Presiden, telah berlangsungnya penyergapan terhadap kelompok orang yang diduga jaringan teroris. Mereka adalah pelaku teror penembakan tanggal 17, 18 dan 30 Agustus kemarin,” tutur Julian.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif