Solopos.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa kali menyampaikan perihal target tingkat atau daya penularan atau R0 virus corona. Apa maksud R0?
R0 merujuk pada Rt atau reproduction number yang dikembangkan start up Indonesia, Bonza Teknologi Indonesia. Rt menunjukkan angka reproduksi efektif atau daya penyebaran/penularan virus. Metode ini merupakan sebuah metrik untuk melacak laju penyebaran virus, dalam hal ini virus corona secara real time.
Jika Rt di atas 1,0, artinya setiap infeksi akan menyebabkan lebih dari satu infeksi lain atau dengan kata lain virus akan menyebar dengan cepat. Sebagai contoh Rt 2 berarti satu pasien yang terinfeksi akan menulari rata-rata dua pasien lainnya.
Gubernur Ganjar Pranowo Instruksikan Rapid Test Massal Se-Jateng
Gubernur Ganjar Pranowo Instruksikan Rapid Test Massal Se-Jateng
Adapun, jika Rt kurang dari 1,0, maka setiap infeksi akan menyebabkan kurang dari satu infeksi lainnya dan perlahan virus akan berhenti menyebar. Semakin rendah Rt menunjukkan upaya penanganan pandemi Covid-19 semakin baik.
Presiden Jokowi menyebut saat ini untuk DKI Jakarta, Rt kurang dari 1. Artinya kemungkinan pasien terjangkit virus corona menulari satu orang lain kurang dari 1.
Arab Saudi Longgarkan Lockdown, Tapi Haji dan Umrah Masih Dilarang
“Saya melihat data tadi pagi tren untuk [menuju] R0 atau Rt DKI Jakarta sudah di bawah 1, sehingga ini harus kita tekan agar lebih menurun lagi,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas percepatan penanganan pandemi Covid-19 melalui video conference, Rabu (27/5/2020).
Berdasarkan Bonza Teknologi Indonesia, per 26 Mei 2020, DKI Jakarta mencatat Rt sama dengan 0,96. Artinya, setiap pasien Covid-19 masih memiliki kemungkinan besar menularkan kepada satu orang lain.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta riset epidemiologi terbaik menjadikan matrik itu sebagai parameter penting untuk menentukan strategi dan durasi pembatasan mobilitas manusia di wilayah tertentu.
Wawancara dengan Siti Fadilah Dipersoalkan, Deddy Corbuzier Beri Klarifikasi
Co-Founder Bonza, Philip Thomas, mengatakan pihaknya menggunakan data publik yang dilampirkan oleh gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Indonesia untuk menghitung daya penularan virus corona.
Data tersebut kemudian diolah dengan menggunakan pemodelan matematika. Bonza mengkalibrasi data tersebut menggunakan model penghitungan statistik karya Bettencourt & Ribeiro serta Systrom.
“Ini kan salah satu indikator laju penyebaran virus corona. Menurut saya harus perlu indikator lain [untuk mengambil keputusan pelonggaran PSBB]. Rt penting, tapi untuk pelonggaran atau tidak mesti lihat yang lain, misalnya bagaimana laju kematian. Kalau Rt di bawah 1 tapi tenaga medis kurang artinya masih belum dapat dilakukan pelonggaran,” kata dia kepada Bisnis.com, Selasa (26/5/2020).