News
Sabtu, 2 Oktober 2021 - 18:50 WIB

Presiden Filipina Rodrigo Duterte Mundur dari Politik, Mengapa?

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Filipina Rodrigo Duterte. (Reuters)

Solopos.com, MANILA — Secara mengejutkan, Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dirinya pensiun dari dunia politik, Sabtu (2/10/2021).

Langkah yang mengejutkan itu memantik spekulasi bahwa Duterte tengah memuluskan jalan bagi puterinya untuk menjadi presiden.

Advertisement

“Hari ini, saya umumkan pengunduran diri saya dari politik,” kata Duterte saat mendampingi senator Christopher “Bong” Go mencalonkan diri sebagai wakil presiden seperti dilansir Antaranews.

Baca Juga: Pemberani! Aksi Perempuan 55 Tahun Melawan Macan Tutul dengan Tongkat

Advertisement

Baca Juga: Pemberani! Aksi Perempuan 55 Tahun Melawan Macan Tutul dengan Tongkat

Go adalah pendukung setia Duterte di partai PDP-Laban yang berkuasa di Filipina. Duterte sebelumnya diprediksi akan mencalonkan diri sebagai wapres.

Dia tak bisa lagi menjadi calon presiden sesuai aturan konstitusi yang membatasi masa jabatan presiden hanya satu periode selama enam tahun.

Advertisement

Duterte-Carpio, yang menggantikan ayahnya sebagai wali kota Davao, bulan lalu mengatakan tidak akan mencalonkan diri tahun depan sebab dia dan ayahnya sepakat hanya salah satu dari mereka yang akan maju pada 2022.

Baca Juga: RS Rujukan Covid-19 di Rumania Terbakar, 9 Orang Meninggal Dunia

Keputusan Duterte untuk mundur dari politik akan membuka jalan bagi puterinya. “Ini memungkinkan Sara Duterte untuk maju,” kata Antonio La Vina, profesor hukum dan politik Universitas Ateneo de Manila.

Advertisement

Namun La Vina mengatakan dirinya tidak mengesampingkan kemungkinan Duterte akan berubah pikiran dan menggantikan Go sebagai calon wapres.

Para calon diberi waktu hingga Jumat untuk melakukan pendaftaran, namun pembatalan dan penggantian masih dibolehkan hingga 15 November.

Jadwal itu memberi peluang adanya pergantian calon di menit-menit terakhir, seperti yang terjadi pada pemilu 2016 ketika nama Duterte masuk sebagai calon presiden dan memenangi pilpres dengan selisih suara yang besar.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif