News
Selasa, 30 April 2013 - 04:32 WIB

Presiden Afghanistan Akui Terima Uang dari CIA

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KABUL–Presiden Afghanistan Hamid Karzai membenarkan bahwa kantornya telah menerima uang dari Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) selama satu dekade terakhir.
Uang tunai itu disebut-sebut diserahkan dalam tas dan ransel.

Seperti dikutip kantor berita AFP, Karzai berterima kasih kepada badan mata-mata AS itu dan dia katakan uang tersebut telah digunakan dengan baik.

Advertisement

Pengakuan itu diucapkan Karzai  beberapa jam setelah harian the New York Times melaporkan bahwa kantor Karzai menerima puluhan juta dolar dalam bentuk uang tunai dari CIA.

“Ya NSC Afghanistan telah menerima uang dari CIA dalam 10 tahun terakhir. Uang itu tidak besar, jumlahnya kecil,” kata Karzai merujuk pada Dewan Keamanan Nasional (NSC) yang merupakan bagian dari kantornya.

Advertisement

“Ya NSC Afghanistan telah menerima uang dari CIA dalam 10 tahun terakhir. Uang itu tidak besar, jumlahnya kecil,” kata Karzai merujuk pada Dewan Keamanan Nasional (NSC) yang merupakan bagian dari kantornya.

Karzai mengatakan uang itu digunakan dengan baik di Afghanistan. Korupsi telah merajalela dan  mengganggu usaha-usaha mendirikan  negara yang stabil,

“Uang itu digunakan untuk alasan-alasan berbeda: tujuan operasi, membantu (rakyat) yang cedera dan sakit dan sewa rumah dan lain-lain,” kata Presiden tanpa memberi rincian.

Advertisement

The New York Times. melaporkan  CIA ingin memperoleh pengaruh dengan menyogok para tuan tanah dan politisi termasuk beberapa yang terkait dengan perdagangan obat terlarang dan bahkan Taliban.

Surat kabar itu yang mengutip sejumlah pejabat yang tak disebut namanya mengatakan uang CIA itu telah mendorong korupsi dan mendanai para tuan tanah.

“Sumber korupsi terbesar di Afghanistan adalah Amerika Serikat,” kata satu pejabat Amerika seperti dilansir koran tersebut.

Advertisement

Khalil Roman, yang bertugas sebagai wakil kepala staf Karzai pada periode 2002-2005, mengatakan kepada harian itu bahwa uang tunai tersebut — yang kadangkala tiba di kantor presiden dalam tas-tas plastik belanja — dikenal dengan sebutan “uang hantu”.

“Datangnya rahasia dan perginya rahasia,” kata Roman.

Iran juga pernah membayar tunai kepada salah satu pembantu tinggi Karzai, yang diketahui presiden Afghanistan itu pada tahun 2010.

Advertisement

Iran sudah tak lagi memberikan uang seperti itu sedangkan CIA terus melakukannya, tulis the Times.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif