News
Senin, 7 Maret 2011 - 15:16 WIB

Premium diusulkan naik Rp 500

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)--Ketua Tim Pengkaji Akademis dampak kebijakan pembatasan BBM subsidi Anggito Abimanyu memberikan tiga opsi ke pemerintah untuk mengurangi konsumsi BBM subsidi jenis premium. Apa saja opsinya?

Hal ini disampaikan oleh Anggito di kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (7/3/2011).

Advertisement

Ketiga opsi tersebut adalah:

1. Kenaikan harga premium Rp 500 per liter, kemudian angkot diberikan semacam cash back atau kembalian, sehingga tarifnya tidak naik. Itu berarti kendaraan bermotor maupun mobil pribadi harus membayar biaya tambahan termasuk kendaraan umum. Namun untuk angkutan umum ada cash back.
2. Harga pertamax dijaga di level tertentu. Berdasarkan survei atas kemampuan daya beli masyarakat, paling feasible Rp 8.000 per liter. Perpindahan kendaraan pribadi dari premium ke pertamax dilakukan supaya terjadi pengurangan konsumsi sekitar 3 juta KL pindah ke pertamax.
3. Melakukan penjatahan konsumsi premium dengan sistem kendali. Itu berlaku tidak hanya kendaraan umum tapi juga kendaraan pribadi.

“Kami mengkombinasikan, untuk jangka panjang mending penjatahan BBM subsidi agar tepat sasaran,” jelas Anggito.

Advertisement

Di tempat yang sama, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh mengatakan ketiga opsi ini akan dibahas dan dipaparkan dalam rapat dengan Komisi VII DPR besok.

(dtc/tiw)

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Premium
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif