News
Jumat, 30 Juni 2023 - 23:15 WIB

Preman Pasar Dikeroyok, Tak Melawan karena Sedang Bersama Anak

Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan. (dok).

Solopos.com, SUKABUMI — Sejumlah orang tidak dikenal mengeroyok Erlan alias Samson, 37, yang dikenal sebagai preman di Pasar Rehe, Kampung Selakopi Cihurang, Kabupaten Sukabumi, Jabar, Jumat (30/6/2023).

Samson tidak kuasa melawan karena dikeroyok tujuh orang pria sehingga mengalami banyak luka di tubuhnya.

Advertisement

Pengeroyokan baru berhenti setelah sejumlah warga datang dan memisahkan mereka.

Gerombolan orang tak dikenal itu langsung pergi menggunakan mobil hitam.

Advertisement

Gerombolan orang tak dikenal itu langsung pergi menggunakan mobil hitam.

Adik perempuan korban, Fir, 28, mengatakan kakaknya tidak melawan karena saat itu sedang bersama anaknya.

Menurutnya, kakaknya pamit untuk pergi ke Pasar Rehe yang rencananya mau menjahit pakaian anaknya karena kebesaran.

Advertisement

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait dengan kasus penyerangan dan pengeroyokan kepada terduga preman tersebut.

Penyerangan dan pengeroyokan terhadap Samson di Pasar Rehe, kata dia, berawal saat korban dan dirinya nongkrong sembari ngopi di sekitar lapak pada pukul 11.30 WIB.

Saat sedang asyik berbincang-bincang, tiba-tiba datang mobil warna hitam.

Advertisement

Dari dalam mobil tersebut turun antara lima sampai tujuh orang yang langsung mendatangi Samson dan membawanya ke lorong pasar.

“Saat kejadian tadi saya sama Samson sedang ngopi di salah salah satu lapak. Tiba-tiba datang mobil hitam dan sejumlah penumpangnya turun, kemudian memanggil Erlan dan membawanya ke lorong pasar,” kata salah seorang saksi di lokasi kejadian, Irfan, 37.

Irfan mengaku tidak mengetahui permasalahan awalnya yang menyebabkan sejumlah orang itu mengeroyok Erlan di lorong pasar.

Advertisement

Para pengeroyok itu baru berhenti memukuli dan menendang korban setelah dipisah oleh warga.

Melihat kondisi sang preman sudah tidak berdaya, OTK itu meninggalkan begitu saja, sementara Samson pulang ke rumahnya dan informasinya dibawa ke puskesmas.

“Yang menganiaya Samson ada sekitar lima sampai tujuh orang. Mereka datang dan pergi dengan menggunakan mobil warna hitam. Penyebab utamanya saya tidak tahu persis,” tambahnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif