News
Kamis, 24 September 2020 - 21:30 WIB

Prank Bawa Bom di Pesawat, Pria Ini Dibawa ke Pengadilan

Ginanjar Saputra  /  Dewi Munjung Rahayu  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Prank. (Freepik)

Solopos.com, WELLINGTON — Sebuah prank atau aksi jahil bisa menjadi bencana jika dilakukan pada situasi dan waktu yang tidak tepat. Seperti seorang pria yang mendapat hampir mendapat hukuman setelah membuat lelucon tentang bom di pesawa Air New Zealand.

Peristiwa itu terjadi saat pesawat akan lepas landas dari Whangarei ke Auckland, Selandia Baru, 24 Agustus 2020 lalu. Saat itu, pria bernama Damien Tokutaaho Hadfield, 26, membuat lelucon saat berada di dalam pesawat.

Advertisement

Pria itu mengatakan bahwa kerabatnya membawa bom di dalam tasnya. Akibat gurauannya itu, petugas mengeluarkan kerabatnya dari dalam pesawat.

Dikutip dari News, Kamis (24/9/2020), koper milik kerabatnya itu kemudian digeledah polisi Selandia Baru. Petugas tidak menemukan benda yang dicurigai sebagai bom di dalam tas milik kerabat Hadfield. Namun, gurauan yang dibuat pria itu membuat penerbangan menjadi tertunda.

Kisah Mbah Sarikem Wanita Tertua di Sragen, Usianya 1,1 Abad

Advertisement

Pria yang membuat prank bom di pesawat itu dinyatakan bersalah dan didakwa telah memberikan informasi palsu tentang keselamatan pesawat yang diatur dalam undang-undang Penerbangan Sipil Selandia Baru. Meskipun diyatakan bersalah, Hakim Greg Davis membebaskan pria itu dari hukuman.

Menurut hakim pengadilan, pria itu dibebaskan karena tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya. Di dalam persidangan, hakim mengatakan tindakan pria itu sangat berbahaya dan merugikan penumpang lainnya.

Bisa Capai Usia 1,1 Abad, Ini Kunci Mbah Sarikem Wanita Tertua di Sragen Panjang Umur

Advertisement

"Tindakannya itu bodoh dan berbahaya, ini [membuat orang] sangat tidak nyaman. Dia membuat banyak orang mungkin ketinggalan pesawat," kata hakim.

Pria yang membuat prank bom di pesawat itu mengakui perbuatannya salah. Pengacarnya juga mengatakan bahwa perbuatan Hadfield sangat berbahaya.

"Ini serius karena gangguan pada masyarakat yang berpergian. Itu adalah tipuan yang bodoh," kata pengacara Hadfield, John Day.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif