SOLOPOS.COM - Ilustrasi sendok plastik. (Istimewa)
Prancis membuat kebijakan terkait alat makan plastik.
Solopos.com, PARIS – Kabarnya pada tahun 2020 Prancis akan melarang penggunaan alat makan plastik seperti piring, gelas, sendok, garpu, dan pisau. Di tahun tersebut pula para produsen plastik harus memastikan produknya bersumber dari bahan-bahan biologis dan bisa didaur ulang.
Setelah berlakukan pajak makanan cepat saji, Prancis kini segera larang alat makan plastik. Ini dilakukan untuk melindungi lingkungan.
Dilansir The Local, Selasa (13/9/2016), mengabarkan aturan larangan plastik di Prancis “tersembunyi” dalam Rancangan Undang-undang (RUU) yang diloloskan musim panas 2015. RUU ini membahas soal peralihan menuju energi hijau.
Seperti diketahui, Prancis memang fokus “memerangi” plastik. Bulan Juli tahun ini pemerintah menerapkan kebijakan bebas kantung plastik di seluruh toko dan supermarket.
Tiap tahun sebanyak 4.73 miliar gelas plastik dibuang di Prancis. Dan hanya kurang dari 1%-nya didaur ulang.
Selain menyelamatkan lingkungan, larangan penggunaan gelas plastik rupanya juga bertujuan menyelamatkan kesehatan. Banyak pihak mempertanyakan apakah minuman panas dapat melepaskan racun yang ada dalam gelas plastik. Racun dikabarkan dapat mengganggu kerja endokrin yang berakibat buruk bagi kesehatan.
Sementara itu, Pack2Go Europe selaku organisasi yang mewakili manufaktur kemasan Eropa khawatir larangan ini akan diikuti negara Eropa lain.
“Kami mendesak Komisi Eropa untuk melakukan hal yang benar dan mengambil tindakan hukum terhadap Prancis karena melanggar hukum Eropa,” ujar Eamoon Bates dari Pack2Go Europe. “Jika mereka (Komisi Eropa) tidak melakukannya, kami akan melakukannya,” tambah Bates.
Menurutnya larangan penggunaan alat makan plastik sebenarnya bisa berakibat lebih buruk. Seolah meninggalkan pesan tak masalah meninggalkan sampah plastik dimanapun karena plastik dibuat dari bahan-bahan biologis (bio-sourced).