News
Rabu, 4 Januari 2012 - 19:59 WIB

Pramekers Mengeluh ke Dirut PT KA

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - LARIS -- Penumpang berjubel menaiki KA Prambanan Ekspres di Stasiun Jebres, Solo, beberapa waktu lalu. Meski laris, kinerja Prameks banyak dikeluhkan para pelanggannya. (JIBI/SOLOPOS/dok)

LARIS -- Penumpang berjubel menaiki KA Prambanan Ekspres di Stasiun Jebres, Solo, beberapa waktu lalu. Meski laris, kinerja Prameks banyak dikeluhkan para pelanggannya. (JIBI/SOLOPOS/dok)

JOGJA – Komunitas pengguna kereta Prambanan Ekspres (Prameks) kembali mengeluhkan layanan yang dilakukan oleh PT KA Persero untuk keterlambatan kereta dan harga tiket tanpa subsidi. Keluhan disampaikan Komunitas Pramekers Joglo (KPJ) kepada Dirut PT KA Ignatius Jonan, pada pertemuan yang dilakukan di Balai Yasa, Jogja, Rabu (4/1/2012).
Advertisement

Pengurus KPJ, Purwanto mengatakan hampir setiap perjalanan KA Prameks selalu mengalami keterlambatan. Padahal jadwal yang ada kerap menjadi acuan bagi para penumpang untuk berangkat bekerja. “Kami berharap PT KA mengantisipasi keterlambatan keberangkatan kereta, karena jadwal kebanyakan menjadi acuan jam kerja,” kata Purwanto disela-sela pertemuan.

Dikatakannya, Pramekers juga menyampaikan keluhan kesan diskriminasi terhadap tarif yang ditentukan oleh PT KA. Dijelaskan, selama ini tarif tiket Jogja-Solo seharga Rp10.000. Harga ini jauh lebih mahal dibanding kereta komunitas serupa yang ada di Indonesia. Bahkan di Jakarta, kereta jenis yang sama justru diberi subsidi pemerintah.

Purwanto menambahkan, keberadaan Pramekers sebenarnya layak diapresiasi mengingat perilaku Pramekers yang cukup sopan dan tidak melakukan aksi pengrusakan terhadap kereta. “Kami merasa memiliki, makanya kami tidak merusak. Tetapi harapannya tidak diskriminasi, beri keringanan dan jangan malah harga tiket dinaikkan,” tandasnya.

Advertisement

Adapun, Kepala Humas PT KA Daops VI Jogja, Eko Budiyanto mengatakan atas nama direksi PT KA menyambut baik pertemuan yang dilakukan. Untuk memenuhi aspirasi dari Pramekers, Dirut PT KA turun langsung menemui Pramekers.

Eko mengatakan, masalah keterlambatan jadwal Prameks tidak bisa dipungkiri mengingat armada yang dipakai secara teknis sudah berumur tua. Hal teknis inilah yang menyebabkan pelayanan tidak sehandal kereta yang baru. “Sudah berulang kali disampaikan alasannya, usia kereta yang ada sudah cukup tua, tahun 1980-an, beberapa onderdil susah didapatkan,” jelasnya.

Terkait permasalahan harga tiket, Eko menegaskan bahwa hal itu telah menjadi keputusan dari PT KA. Mengenai subsidi yang dipertanyakan Pramekers, menurut Eko selama ini tidak ada subsidi untuk kereta Prameks seperti pada KRL di Jakarta.

Advertisement

Atas pertemuan tersebut, PT KA sendiri siap untuk melakukan perbaikan dalam pelayanan termasuk kemungkinan membeli rangkaian yang baru. Konsekuensinya harga tiket pasti akan lebih mahal, meskipun hanya beberapa ribu dari tiket saat ini. “Target kita tahun ini, ada kereta baru dengan AC, agar sesuai dengan penumpang,” tandasnya.

JIBI/Harian Jogja/Pamuji Tri Nastiti

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif