News
Senin, 23 Juni 2014 - 23:30 WIB

PRABOWO VS JOKOWI : Tuding DKP Konspirasi Politik, Kubu Prabowo-Hatta Enggan Sebut SBY

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turut menandatangani dokumen Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang merekomendasikan pemecatan Prabowo Subianto dari dinas kemiliteran ABRI. Namun kubu Prabowo enggan berkomentar soal keterlibatan SBY itu.

Seperti diketahui, sebagian petinggi dan kader Partai Demokrat yang dipimpin SBY telah mendukung pencapresan Prabowo. SBY pun belum memberikan pernyataan perihal dokumen DKP itu.

Advertisement

Padahal sejumlah purnawirawan jenderal yang turut menandatangani DKP tersebut telah melontarkan berbagai argumen, termasuk soal penculikan aktivis. Para mantan petinggi TNI juga mengambil jalan sendiri-sendiri, ada yang di pihak Prabowo-Hatta Rajasa dan ada pula di kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Anggota Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Letjen TNI (Purn) Johanes Suryo Prabowo, mengatakan bahwa DKP itu adalah sebuah alat konspirasi untuk menjatuhkan Prabowo. Namun ia enggan berkomentar saat ditanya apakah SBY selaku salah satu penandatangan surat terseut turut serta dalam konspirasi itu.

“Saya tidak tahu, tapi yang jelas kan dia ikut tanda tangan,” kata Suryo singkat, Senin (23/6/2014). Ia hanya mengatakan bahwa DKP hanyalah sebuah alat politik. “Yang jelas keputusan DKP itu keputusan politik. DKP itu konspirasi dari sebuah rezim yang berkuasa untuk mengurangi ancaman,” paparnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif