News
Sabtu, 28 Juni 2014 - 20:43 WIB

PRABOWO VS JOKOWI : TKI Hong Kong Protes Pernyataan Prabowo Soal Pelacur di Luar Negeri

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO – Pernyataan capres Prabowo Subianto lagi-lagi menuai kontroversi. Seorang blogger yang mengaku Buruh Migran Indonesai (BMI) Hong Kong keberatan dengan pernyataan Prabowo. Dalam sebuah pertanyaan, Prabowo mengindikasikan TKI jadi pelacur di negeri orang.

“Pak Prab, tahukah Anda bahwa kami para perempuan-perempuan yang bekerja di luar negeri ini tidak bekerja sebagai pelacur demi kepuasan seksual dan birahi.  Tahukah Anda bahwa kami bekerja tidak berhubungan dengan nafsu birahi tapi murni menggunakan otak dan tenaga kami,” buka Fera Nuraini dalam artikel di blog pribadinya, Jumat (28/6/2014).

Advertisement

Fera keberatan dengan pernyataan Prabowo soal TKI. Dalam lawatannya ke Boyolali, Kamis (26/6/2014), Prabowo menyinggung soal TKI di luar negeri.  Dilansir Detik, Prabowo menyebut tak ingin perempuan-perempuan Indonesia jadi pelacur di luar negeri.

“Kami tidak ingin perempuan-perempuan kita jadi pelacur-pelacur di luar negeri. Kami tidak ingin perempuan-perempuan kita diperkosa, jadi tukang sapu di luar negri, saudara-saudara!” demikian pernyataanya yang lantas heboh di dunia maya.

Fera menganggap pernyataan Prabowo berlebihan dan tidak sopan. “Tapi Pak, kalimat Anda yang mengatakan “Kami tidak ingin perempuan-perempuan kita jadi pelacur-pelacur di luar negeri” ini sangat menyakitkan bagi kami,” katanya.

Advertisement

Terakhir Fera menutup tulisannya dengan harapan Prabowo lebih berhati-hati dalam berbicara. “Anda seorang Calon Presiden, semoga setiap perkataan Anda bisa lebih hati-hati  lagi agar tidak ada rakyat yang tersakiti, termasuk kalangan TKI di luar negeri,” tutupnya.

Tulisan di blog Fera ini heboh diperbincangkan di dunia maya. Sejumlah akun twitter dan facebook terlihat membagikan pernyataan di blog ini. Berbagai dukungan juga mengalir.

Namun beberapa diantaranya justru menuduh tulisan Fera tendensius karena ditutup dengan “Salam Dua Jari” yang jadi jargon pendukung Jokowi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif