News
Selasa, 1 Juli 2014 - 03:15 WIB

PRABOWO VS JOKOWI : Survei Capres IRC Sebut Kampanye Hitam Tak Berpengaruh, Kubu Jokowi Membantah

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Prabowo dan Jokowi (JIBI/Antara/dok)

Solopos.com, JAKARTA — Hasil survei Indonesia Research Centre (IRC) menempatkan elektabilitas Prabowo Subianto di atas Joko Widodo (Jokowi) dengan perolehan masing-mamsing 47,50% dan 43%. Survei ini dilakukan setelah masing-masing kandidat mengikuti debat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Manajer IRC, Yunita Mandolang, menjelaskan Prabowo lebih disukai oleh mayoritas masyarakat yang cenderung menjadi penikmat media televisi. Sebanyak 84% responden mengaku lebih mudah mendapatkan informasi dari televisi.

Advertisement

Sementara itu, hanya 5% masyarakat mengaku puas mendapat asupan informasi dari media cetak. Penampilan Prabowo yang dinilai mengagumkan mampu mengerek elektabilitas sehingga melampaui Jokowi.

“Prabowo disukai oleh masyarakat yang mayoritas menyaksikan televisi. Ini yang menyebabkan elektablitas Prabowo meningkat,” kata dia saat memaparkan hasil surveinya di Jakarta, Senin (30/6/2014).

Yunita menambahkan faktor kampanye hitam dinilai tidak berpengaruh terhadap kecenderungan masyarakat dalam menentukan pilihan. “Dalam survei kami kampanye hitam tidak cukup memengaruhi masyarakat,” sambungnya.

Advertisement

Selain itu, menurut Yunita, dalam survei yang ia lakukan juga ditemukann bahwa mesin partai Prabowo-Hatta lebih efektif dibandingkan mesin partai Jokowi-JK.

Pernyataan ini langsung dibantah oleh juru bicara tim Jokowi-Jusuf Kalla, Pompeida Hidayatullah, yang mengaku cukup merasakan dampak dari adanya kampanye hitam yang menimpa pasangan tersebut. “Kalau kata IRC kampanye hitam enggak terpengaruh ini salah. Karena kampanye hitam menggerus kita,” kesalnya.

Diakui Pompeida, kampanye hitam yang menimpa Jokowi-JK tidak hanya sebatas pada munculnya tabloid kontroversial Obor Rakyat, melainkan juga melalui pesan singkat yang tersebar di masyarakat. “Saya temukan adanya persebaran sms terhadap daerah-daerah sensitif di Sumatera, kasus SARA. Kampanye hitam ini terjadi dua pekan sebelum penetapan capres cawapres di KPU,” ujarnya.

Advertisement

Terkait kinerja mesin partai, sambung Pompeida, saat ini seluruhnya telah bergerak secara sistematis meskipun sempat ada sedikit kendala. “Mesin partai memang sudah bergerak. Tapi masalahnya sama saja, ada yang gampang panas, ada yang panasnya lama, tapi untuk saat ini sudah panas semua,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif