SOLOPOS.COM - Anies Baswedan (Dok/JIBI/Solopos)
Solopos.com, JAKARTA — Kubu pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mengkritik sikap tim kuasa hukum pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang akan melaporkan Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) karena dianggap melakukan kampanye negatif. (Baca: Pengakuan Wiranto)
Pelaporan oleh kubu pasangan Prabowo-Hatta tersebut dilakukan setelah Wiranto mengeluarkan pernyataan bahwa Prabowo menjadi inisiator penculikan belasan aktivis pada medio 1997-1998 silam, Kamis (19/6/2014). Dalam kesempatan itu, Wiranto juga berbicara soal kemunculan dokumen Dewan Kehormatan Perwira (DKP) terkait pemecatan Prabowo dari dinas kemiliteran.
Penegasan tersebut disampaikan Juru Bicara Pasangan Jokowi-JK, Anies Baswedan di Jakarta, Jumat (20/6/2014). “Kenapa harus dilaporkan, kalau memang berbicara fakta kan tidak perlu tersinggung,” tuturnya.
Menurut Anies, yang seharusnya melaporkan ke Bawaslu adalah kubu pasangan Jokowi-JK. Pasalnya menurut Anies Baswedan, Jokowi kerap menjadi bulan-bulanan kampanye negatif oleh pihak-pihak tertentu dengan menuding Jokowi bukan dari umat muslim, kendati sebenarnya Jokowi adalah keluarga dari keturunan muslim.
“Seharusnya yang tersinggung itu Pak Jokowi karena sering di fitnah. Boleh itu tersinggung, karena itu fitnah. Pak Jokowi muslim, dibilang tidak. Kemudian macem-macemlah. Kalau ada orang berbicara fakta harusnya dibales fakta jugalah,” kata Anies.
Anies menambahkan bahwa pihaknya sampai saat ini masih belum mau merespon pelaporan dari kubu Prabowo-Hatta terkait dengan pernyataan Wiranto. Pasalnya, Anies mengatakan bahwa dirinya masih menunggu dari keputusan tim pemenangan. “Nanti kita lihat dulu. Perlu atau tidak,” tukasnya.