Solopos.com, JAKARTA — Calon presiden (capres) nomor urut 1, Prabowo Subianto, mengungkapkan perasaannya terkait perjalanan politiknya beberapa tahun terakhir. Secara khusus, Prabowo mengingatkan apa yang telah dilakukannya bersama PDIP untuk mengusung Jokowi dan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012 lalu.
Dalam sebuah wawancara Satu Jam Lebih Dekat yang ditayangkan TV One, Sabtu (21/6/2014) malam, Prabowo Subianto kembali mengungkapkan dirinya dan Partai Gerindra punya perjanjian kerjasama dengan PDIP.
“Di banyak kesempatan kita bekerja sama dengan PDIP. Kita saat itu juga punya perjanjian kerjasama dengan PDIP,” kata Prabowo kepada presenter TV One, Alvitto Deannova.
Selanjutnya, Prabowo mengingatkan situasi politik saat Jokowi hendak diusung sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Dia menyentil dengan mengatakan saat itu PDIP belum mencalonkan Jokowi.
“Saya dengar saat itu Pak Jokowi tidak dicalonkan PDIP, tapi saya berbicara dengan Bu Mega untuk mencalonkan Pak Jokowi, kemudian saya carikan wakilnya, dan akhirnya Pak Ahok. Saya berpikir saat itu Jakarta butuh pemimpin baru, mungkin ini new leader untuk Jakarta,” kenang Prabowo.
Prabowo pun menutup ceritanya juga dengan kalimat yang menyentil Jokowi. “And the end, kita usung dia [Jokowi] jadi gubernur, dan sekarang saya melawan dia.”
Alvitto pun bertanya bagaimana perasaan Prabowo melihat orang yang dulu didukungnya kini menjadi pesaingnya dalam Pilpres 2014. “Perasaaan? Saya manusia, punya perasaan. Jadi silakan bayangkan sendiri perasaan saya,” katanya.