News
Sabtu, 5 Juli 2014 - 19:30 WIB

PRABOWO VS JOKOWI : Pengamat: Mafia Migas hendak Jegal Jokowi-JK

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah)

Solopos.com, JAKARTA — Pihak-pihak yang selama ini menikmati bisnis minyak dan gas (migas) di Indonesia ditengarai merapat ke kubu Prabowo-Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) karena naiknya Jokowi-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dianggap bisa menjegal kepentingan mereka.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Lembaga Pemilih Indonesia, Boni Hargens, selaku penanggung jawab Tim BoniHargens.com yang menyusun buku bertajuk Mafia Migas di Balik Pilpres 2014. Buku itu diluncurkan di Hotel Aila, Cikini, Sabtu (5/7/2014).

Advertisement

Menurut Boni, buku tersebut terdiri dari tujuh bagian yang pada masing-masing bagian terdapat sub bagian yang mengulas secara mendalam kaitan antara para pemain industri minyak di Indonesia dengan Hatta Rajasa.

Pada bagian awal, buku tersebut mengulas tentang Tabloid Obor Rakyat yang diduga kuat didanai oleh Muhammad Riza Chalid, pimpinan Global Resources. Riza Chalid dikenal menjadi rujukan, bahkan penghubung Pertamina, dalam melakukan impor bahan bakar minyak (BBM) dan memiliki kedekatan dengan Hatta Rajasa.

“Targetnya jelas, menjegal Jokowi-JK,” katanya.

Advertisement

Dia juga mengatakan saat ini para pemain bisnis minyak seperti Jero Wacik dan Edi Baskoro Yudhoyono (Ibas) merapat ke kubu Prabowo-Hatta karena memiliki kepentingan tersendiri yang juga diulas dalam buku tersebut. Menurutnya, melalui buku tersebut, pihaknya ingin menjelaskan kepada publik bahwa pengusaan politik selalu berhimpitan dengan penguasaan ekonomi di sektor migas mendapatkan porsi yang besar.

“Mafia migas saat in bercokol di salah satu kandidat. Kalau kandidat tersebut kalah, maka ini menjadi tiitk balik pembenahan di sektor migas Tanah Air,” tambahnya.

Karena itulah Boni mengharapkan Komisi Penyelenggara Pemilu (KPU) yang menggelar debat calon presiden (capres) pada Sabtu malam, persoalan tentang mafia migas harus ditanyakan kepada para kandidat pemimpin Indonesia.

Advertisement

“Selain itu kami mengharapkan agar buku ini menjadi bahan penyelidikan awal oleh KPK untuk membongkar gurita mafia migas di Indonesia,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif