News
Jumat, 20 Juni 2014 - 18:30 WIB

PRABOWO VS JOKOWI : Kubu Jokowi-JK: Debat Capres Wajib Pakai Bahasa Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Joko Widodo dan Prabowo Subianto (JIBI/Antara/dok)

Solopos.com, JAKARTA — Kubu pasangan capres-cawapres, Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) berharap dalam debat capres-cawapres 2014 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) berikutnya, kandidat debat tetap diperbolehkan menggunakan Bahasa Indonesia, tidak menggunakan bahasa asing.

Penegasan tersebut disampaikan Juru Bicara Pasangan Jokowi-JK, Anies Baswedan di Jakarta, Jumat (20/6/2014). “Debat capres dan cawapres, di dalam undang-undang, di dalam acara-acara pemerintahan, harus menggunakan Bahasa Indonesia. Tidak boleh menggunakan bahasa asing,” tuturnya.

Advertisement

Terlebih menurut Anies, acara debat capres-cawapres yang kali ini mengambil tema Politik Internal dan Ketahanan Nasional adalah acara resmi dan sudah seharusnya menggunakan Bahasa Indonesia. “Jadi seorang capres itu harus pakai Bahasa Indonesia lho, tidak boleh pakai bahasa asing dalam acara-acara resmi. Apalagi acara resmi di KPU,” tukasnya.

Sebelumnya, seperti dilansir Detik, puluhan orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat untuk Pilpres Berkualitas menggeruduk Kantor KPU di Jakarta Pusat. Mereka mendesak KPU menggelar sesi debat berbahasa Inggris untuk Prabowo dan Jokowi.

Massa yang berjumlah sekitar 30 orang itu mendatangi kantor KPU, Jl. Imam Bonjol, Jakarta, Jumat (20/6/2014), sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka membawa spanduk berwarna merah putih dengan tulisan “Presiden Indonesia Harus Cerdas Bisa Bahasa Internasional”. Tuntutan mereka hanya satu, yaitu KPU mengadakan sesi debat dalam bahasa Inggris dalam debat capres ketiga yang akan digelar KPU Minggu (22/6/2014).

Advertisement

“Baik Prabowo dan Jokowi harus menggunakan Bahasa Inggris dalam sesi tanya jawab debat nanti, agar masyarakat bisa mendengar langsung kemampuan para capres,” ucap koordinator aksi, Danil, melalui pengeras suara. “Masa mau pakai bahasa Jawa? Jadi buruh saja harus paham bahasa Inggris, karena bahasa Inggris itu bahasa internasional,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif