News
Selasa, 8 Juli 2014 - 02:16 WIB

PRABOWO VS JOKOWI : Ini Dia Keunggulan Prabowo dan Jokowi Versi Telesurvei SSSG

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi telesurvei (gbj.com)

Solopos.com, JAKARTA — Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla masih unggul daripada pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam telesurvei yang dilakukan Soegeng Sarjadi School of Goverment (SSSG). Dalam hasil telesurvei yang dirilis, Senin (7/7/2014) itu, 43,4% responden diketahui memilih Prabowo-Hatta, sedangkan 51% responden memilih pasangan Jokowi-JK. Sementara yang belum memutuskan (undecided voters) sebesar 5,6%.

Dalam survei tersebut, tercatat Prabowo-Hatta hanya unggul dalam dua hal, yakni dianggap mampu menjaga kedaulatan negara dan mampu menjaga profesionalitas TNI/Polri. Sementara itu, Jokowi-JK relatif unggul dalam setiap pertanyaan yang diajukan kepada responden, yakni mampu membersihka korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), tidak melakukan pembredelan terhadap pers, mandiri memenuhi kebutuhan pangan dan energi bagi rakyat, serta mampu membuka lapangan kerja.

Advertisement

Selain itu, Jokowi-JK juga dinilai lebih mampu memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI), peduli terhadap lingkungan hidup, mampu memberantas kemiskinan, mampu memberikan layanan kesehatan, mampu menyediakan perumahan, mampu mempertahankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mampu memberikan kepastian dan kesetaraan hukum, serta menjamin kerukunan beragama.

Jokowi-JK juga dianggap mampu melakukan rekonsiliasi nasional dan menghormati lawan politik, mampu menjamin investasi asing tanpa merugikan kepentingan Indonesia, mampu melestarikan nilai-nilai budaya nasional, mampu melaksanakan Pancasila dan UUD 1945, mampu menjaga perdamaian internasional, mendukung ekonomi kreatif, pro anak muda, mampu mengevaluasi kontrak mineral, batubara, minyak, dan gas.

Telesurvei ini dilakukan pada tanggal 21 Juni-5 Juli. Populasi survei adalah warga yang memiliki hak pilih yang tinggal di 10 kota besar, yakni Jakarta, Surabaya, Bandung, Balikpapan, Bali, Medan, Makasar, Semarang, Palembang, dan Jogja. Metode pengumpulan data penelitian itu adalah dengan wawancara via telepon, sedangkan sampel diambil dari hasil mengacak nomor telepon yanng terdapat di buku Telkom. Jumlah sampel sebanyak 1.250 responden.

Advertisement

Kendati hanya membatasi responden dari kalangan yang memiliki telepon ruman, margin of error telesurvei ini diprediksi kurang lebih 2,78% dengan tingkat kepercayaan 95%. Meski demikian peneliti mengakui non sampling error mungkin saja terjadi.

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif