News
Sabtu, 21 Juni 2014 - 18:30 WIB

PRABOWO VS JOKOWI : Ginanjar Kartasasmita: Tak Perlu Latar Belakang Militer untuk Tegas dan Berani

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ginandjar Kartasasmita (JIBI/Solopos/Antara/Pandu Dewantara)

Solopos.com, BANDUNG — Calon wakil presiden pendamping Jokowi, Jusuf Kalla (JK), menghadiri acara silaturahmi jelang Ramadhan yang digelar Paguyuban Pasundan, di Gedung Pascasarjana Universitas Pasundan, Bandung, Sabtu (21/6/2014). Dalam kesempatan itu, ada pernyataan yang menyentil opini yang beredar tentang para capres.

Turut hadir dalam acara tersebut adalah Ketua Pembina Paguyuban Pasundan yang juga politikus senior Partai Golkar, Ginandjar Kartasasmita; politikus Partai Hanura, Yuddi Crisnandi; serta kader muda Partai Golkar, Agus Gumiwang.

Advertisement

Dalam kesempatan tersebut Ginandjar mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yanng tegas dan berani untuk mengatasi masalah bangsa ke depan. Namun ia menekankan sifat ketegasan tersebut tak hanya dimiliki oleh figur berlatarbelakang militer.

“Tidak perlu seorang berlatarbelakang militer untuk tegas dan berani. Ketegasan bukan berarti kekejaman atau kekerasan. Ketegasan harus disertai kasih sayang, kebenaran, dan keadilan. Itu ada di Pak Jokowi-JK,” kata Ginandjar.

Ia menambahkan, Presiden pertama RI, Soekarno adalah seorang sipil. Namun ketegasan dan keberanian Soekarno diakui membawa Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik dan disegani bangsa lain.

Advertisement

Ginandjar secara terbuka menyampaikan dukungannya untuk pasangan Joko Widodo-JK. Namun ia menegaskan dukungan tersebut bersifat pribadi, bukan keputusan Paguyuban Pasundan secara organisasi. “Sebagai organisasi, Paguyuban Pasundan netral. Tapi saya pribadi mengambil sikap itu karena melihat bahwa bangsa ini perlu pemimpin seperti Pak Jokowi dan Pak JK,” tegasnya.

Ia pun sempat menyinggung pernyataan calon presiden Prabowo Subianto yang dalam setiap kesempatan selalu mengatakan tentang besarnya kebocoran anggaran negara selama ini. Menurut Ginandjar, kombinasi antara pemimpin daerah dan tokoh bangsa yang melekat di figur Jokowi-JK akan sanggup mengatasi kebocoran anggaran tersebut dan mewujudkan kesejahteraan rakyat ke depan menjadi lebih baik.

“Pak JK pernah jadi Menteri Perindustrian, Menko Kesra, Wakil Presiden. Suatu kombinasi yang baik dengan seorang pemimpin yang pernah memimpin daerah, mantan Wali Kota dua periode, dan gubernur,” tutupnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif