Mariyana Ricky P.d / Newswire / Mariyana Ricky P.D | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Wakil Menteri Pertahanan, M. Herindra berbicara dalam Rapat Kerja yang berlangsung di Gedung DPR-RI antara Kementerian Pertahanan-Mabes TNI dengan Komisi 1 DPR RI. (Kemhan.go.id)
Solopos.com, JAKARTA — Jajaran Kementerian Pertahanan di bawah tampuk kepemimpinan Prabowo Subianto menerima hibah 15 unit kendaraan taktis (Rantis) dari Australia senilai ratusan miliar rupiah tepatnya Rp291,5 miliar, Senin (3/4/2023), dalam Rapat Kerja yang berlangsung di Gedung DPR-RI antara Kementerian Pertahanan-Mabes TNI dengan Komisi 1 DPR RI.
Dari total sembilan Fraksi di Komisi I DPR RI, delapan Fraksi menyatakan setuju; adapun satu Fraksi, yaitu Fraksi Persatuan Pembangunan, tidak hadir dalam raker tersebut.
Mengutip laman resmi Kemenhan, hibah atas Rantis tipe Bushmaster dari Pemerintah Australia itu diserahkan kepada Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia (PMPP TNI). Dalam pemaparannya di hadapan Komisi I DPR RI, Wamenhan M. Herindra menyampaikan sejumlah pertimbangan strategis terkait alasan menerima hibah tersebut, baik dari aspek teknis, aspek strategis, aspek politis, dan aspek ekonomis.
“Secara teknis, material yang dihibahkan ini dalam kondisi baik, siap pakai; sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelatihan dan operasi,” ujar Wamenhan. “Rantis ini akan sangat mendukung tugas TNI dalam misi operasi perdamaian dunia,” lanjut Wamenhan.
“Secara teknis, material yang dihibahkan ini dalam kondisi baik, siap pakai; sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelatihan dan operasi,” ujar Wamenhan. “Rantis ini akan sangat mendukung tugas TNI dalam misi operasi perdamaian dunia,” lanjut Wamenhan.
Adapun dari aspek strategis, penerimaan hibah ini tidak menimbulkan keterikatan dan ketergantungan Indonesia terhadap Australia di kemudian hari karena tanpa syarat apapun.
Dari aspek politis, penerimaan hibah ini dapat meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Australia, khususnya di bidang pertahanan dan operasi perdamaian, tanpa mempengaruhi kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.
Menurutnya, kendaraan taktis hasil hibah dari Australia tersebut dapat dioperasikan dalam kurun waktu 20 tahun ke depan. Dia juga menyatakan bahwa total nilai hibah Rantis Bushmaster dari Australia sebesar AUD 29.075.441 atau setara Rp291,57 miliar.
Wamenhan RI menjelaskan bahwa Rantis Bushmaster adalah kendaraan taktis yang cocok digunakan untuk medan padang pasir dan dapat mengangkut hingga 8 pasukan bersenjata lengkap. Lalu, bagian bawah kendaraan taktis itu didesain menggunakan V hull, untuk meminimalisir efek akibat ledakan ranjau darat (Mine Blasting).
“Kendaraan ini juga memiliki kemampuan Anti Blasting dari bahan peledak sampai dengan 10 kg dan Anti Balistic terhadap munisi kaliber 7,62 mm, serta dapat dilengkapi dengan peralatan Anti Jammer Electronic Counter Measure (ECM),” jelasnya.
Sementara itu, Panglima TNI Yudo Margono menjelaskan bahwa hibah Rantis Bushmaster tersebut akan meningkatkan kesiapan operasional PMPP (Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian) TNI RI dalam rangka mendukung operasi perdamaian dunia.
”Penerimaan hibah ini dapat meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Australia khususnya dalam bidang pertahanan dan operasi perdamaian,” katanya. Selain itu, dia menekankan bahwa hibah tersebut dapat mengurangi anggaran negara yang dialokasikan untuk PMPP TNI.
“Hibah tersebut dapat mengurangi anggaran dana pemeliharaan dari item yang sama bagi PMPP TNI untuk jangka waktu 3 sampai 5 tahun ke depan, sehingga menghemat anggaran negara yang dialokasikan untuk PMPP TNI,” tambahnya.
Sebagian berita telah tayang di Bisnis.com dengan judul Indonesia Dapat Hibah 15 Unit Rantis Bushmaster Senilai Rp291,5 Miliar.