Surya Dua Artha Simanjuntak / Mariyana Ricky P.D | SOLOPOS.com
Solopos.com, JAKARTA — Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto meminta calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto tidak hanya meminta maaf ke calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, tetapi juga ke korban pelanggaran HAM.
Hasto menilai, permintaan maaf Prabowo dalam pernyataan debat terakhir Pilpres 2024 tidak terlalu diperlukan. Menurutnya, permintaan maaf itu salah alamat atau seharusnya bukan ke Anies dan Ganjar.
“Sebenarnya, permintaan maaf yang ditunggu adalah terhadap pelanggaran HAM,” ujar Hasto di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024) malam, dilansir Bisnis.com.
Dia merincikan, pelanggaran HAM yang dimaksud yaitu pembentuk Tim Mawar dan setelahnya. Hasto meyakini, permintaan maaf itu yang ditunggu-tunggu masyarakat dari Prabowo.
Politisi asal Yogyakarta ini menekankan, permasalahan tidak akan terhapuskan sebelum ada permintaan maaf ataupun proses yang semestinya. Sementara itu, lanjutnya, dalam ajang debat situasi berbeda.
“Di dalam debat, ya kita saling memaafkan karena tujuannya untuk menyampaikan gagasan yang terbaik. Tapi persoalan terkait dengan HAM, itu hal yang fundamental,” katanya.
Hasto meminta Prabowo hanya menambah permintaan maafnya. Apalagi, menurutnya, Prabowo masih punya rekam jejak masa lalu yang mengganjal.
Tak hanya itu, dia juga merasa Prabowo perlu berkomitmen ihwal dugaan ada aparatur negara yang gunakan fasilitas negara untuk berkampanye hingga adanya politik intimidasi.
Hasto meyakini, persoalan itu kini juga lebih penting daripada minta maaf ke Ganjar dan Anies.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Hasto Nilai Minta Maaf Prabowo Salah Alamat, Seharusnya Bukan ke Ganjar dan Anies”