News
Senin, 22 Mei 2023 - 08:17 WIB

Potensial Digandeng Ganjar, Imam Istiqlal: Saya Wakafkan Diri untuk Bangsa

Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pesepak bola klub Fenerbahce SK Mesut Oezil (ketiga kanan) berbincang dengan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (kedua kiri) setibanya di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (27/5/2022). Dalam kunjungannya ke Indonesia, Mesut Oezil menyempatkan untuk melaksanakan Shalat Jumat di Masjid Istiqlal. ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.

Solopos.com, JAKARTA — Imam Besar Masjid Istiqlal K.H. Nasaruddin Umar beberapa waktu terakhir muncul sebagai sosok yang dianggap paling potensial digandeng Ganjar Pranowo sebagai cawapres.

Nasaruddin Umar dianggap mewakili suara Nahdlatul Ulama, organisasi keagamaan terbesar di Indonesia saat ini.

Advertisement

Saat dikonfirmasi soal ini, Nasaruddin beberapa hari lalu menyatakan akan salat istikharah dulu jika benar akan digandeng Ganjar Pranowo.

Terbaru, Nasaruddin Umar menyampaikan dirinya akan mewakafkan diri (menyerahkan sebagian harta dan dirinya) untuk kedamaian bangsa.

Advertisement

Terbaru, Nasaruddin Umar menyampaikan dirinya akan mewakafkan diri (menyerahkan sebagian harta dan dirinya) untuk kedamaian bangsa.

“Saya akan mewakafkan diri saya untuk bangsa yang saya cintai ini supaya tenang, sejuk, damai. Tanpa ada ketenangan, kesejukan, kita tidak mungkin bisa bersaing dengan bangsa lain secara global,” kata Nasaruddin saat ditemui pada konferensi internasional untuk perdamaian global di Jakarta, Minggu (22/5/2023) kemarin.

Ia berkata akan mendedikasikan diri untuk masjid karena sudah menikmati keadaannya saat ini.

Advertisement

Nasaruddin juga menyatakan selama ini dirinya dan Masjid Istiqlal sudah memiliki keterlibatan fungsional dengan pemerintah.

Secara fungsional dirinya sudah memfungsikan diri bersama teman-teman, membantu pemerintah dalam pembangunan bangsa.

Salah satu tokoh NU itu mengatakan setiap umat, tak peduli agama apa pun, memiliki tanggung jawab bagaimana merekatkan bangsa yang utuh agar bisa menghasilkan prestasi yang besar di masa depan.

Advertisement

“Coba kita lihat Sudan, Afghanistan, konflik-konflik internal itu jangan dibiarkan, kita harus ada orang yang lakoni itu. Saya berbahagia karena teman-teman umat beragama bisa bekerja sama dengan saya selama ini,” terangnya.

Menurutnya, selama ini Masjid Istiqlal juga telah berdiri sebagai rumah bangsa Indonesia dan menjalin komunikasi dengan siapa pun tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan, bahkan pandangan politik.

“Kita tidak boleh ada simbol-simbol partai politik di Istiqlal, kita tidak akan pernah mengizinkan partai politik manapun masuk di Istiqlal,” kata dia.

Advertisement

“Justru dengan begitu kita bisa melakukan sesuatu dengan lintas agama, bisa menawarkan apa yang kita anggap baik tanpa beban apa pun,” tambahnya.

Ia juga mengatakan bahwa dirinya tidak perlu kami menyampaikan apa saja yang sudah dilakukan selama menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal.

“Bagi saya, cukup langit memahami, tidak perlu bumi memahami,” tutup Nasaruddin Umar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif