News
Rabu, 18 Juli 2012 - 16:30 WIB

POTENSI UMK: Potensi Usaha Mikro-Kecil di Solo Besar

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Deputi Bidang Usaha Jasa Kementrian BUMN Parikesit Suprapto melihat hasil kerajinan Pameran Produk Usaha Mikro dan Kecil (UMK) peserta program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) dalam peresmian kantor cabang PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Solo, Rabu (18/7). Pelatihan PKU yang diikuti 80 debitur dari berbagai sektor usaha tersebut bertujuan untuk membantu memberikan motivasi, nilai tambah serta meningkatkan daya saing UMK, debitur Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) PNM. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

Deputi Bidang Usaha Jasa Kementrian BUMN Parikesit Suprapto melihat hasil kerajinan Pameran Produk Usaha Mikro dan Kecil (UMK) peserta program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) dalam peresmian kantor cabang PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Solo, Rabu (18/7). Pelatihan PKU yang diikuti 80 debitur dari berbagai sektor usaha tersebut bertujuan untuk membantu memberikan motivasi, nilai tambah serta meningkatkan daya saing UMK, debitur Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) PNM. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

SOLO—Potensi usaha mikro kecil (UMK) di Solo dan sekitarnya dinilai besar. Hal ini mengilhami badan usaha milik negara (BUMN) PT Permodalan Nasional Madani (PNM) meningkatkan kelas kantor PNM Solo dari kantor cabang pembantu (Capem) menjadi cabang tahun ini.

Advertisement

Hingga Juni 2012, PNM Solo telah menyalurkan pembiayaan melalui Unit Layanan Modal Mikro (UlaMM) hingga Rp109 miliar yang diberikan kepada 2.429 debitur (penerima pinjaman). Direktur Utama (Dirut) PNM, Parman Nataatmadja, menjelaskan Solo memiliki UMK potonsial yang layak didorong dengan suntikan modal dari UlaMM dan pendampingan.

Salah satu bentuk pendampingan adalah program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) yang diikuti 80 debitur dari berbagai sektor usaha di Ndalem Tjokrosoemartan, Rabu (18/7/2012).

“PNM Cabang Solo tahun 2009-2010 merupakan kantor klaster, lalu tahun 2011 jadi kantor Capem di bawah koordinasi Semarang. Dan, 2012 menjadi kantor cabang dengan mempertimbangkan terus meningkatnya perekonomian daerah dan semakin berkembangnya UMK Solo,” terang Parman, saat ditemui wartawan, seusai meresmikan kantor PNM Cabang Solo, Rabu. Kantor cabang PNM Solo sendiri berada di Jl Radjiman 554, Sondakan.

Advertisement

Menurut Parman, PNM memiliki segmen besar untuk digarap. Hal didasarkan pada data pemerintah yang menyebut masih ada 70% lebih UMK yang belum mendapat akses pinjaman dari perbankan dan lembaga keuangan mikro (LKM). Bahkan, sejumlah besar UMK tersebut bergantung pada bank plecit alias rentenir untuk memenuhi kebutuhan modal usaha.

Dia melanjutkan PNM memberikan layanan yang mudah dan lebih fleksibel sehingga meringankan UMK. Salah satunya, dilakukan dengan sistem pembayaran yang tidak kaku seperti bank. Debitur PNM bisa membayar pinjaman dalam jangka waktu sesuai keinginan. “UMK lebih senang membayar tiap hari atau tiap pekan, mereka tidak cocok dengan sistem cicilan bulanan sekian juta. Jadi kami berikan sebuah box seperti celengan untuk mereka isi setiap hari/sepekan sekali. Box akan kami ambil tiap bulan sesuai kesepakatan.”

Model pembayaran pinjaman seperti itu, diakui dia bisa lebih diterima kalangan UMK. Ke depan, Parman memastikan akan banyak inovasi yang dilakukan PNM untuk menyentuh semakin banyak UMK yang membutuhkan pinjaman modal.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Besar Di Solo POTENSI UMK
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif