News
Rabu, 2 Juni 2010 - 20:52 WIB

Potensi gempa tinggi, pakar gempa berkumpul di Istana Presiden besok

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta— Potensi terjadinya gempa di Indonesia hingga kini masih tinggi. Terkait hal itu, 25 Pakar gempa akan berkumpul di Istana Presiden, besok, Kamis (3/6). Tujuannya untuk membicarakan upaya mitigasi, adaptasi, dan antisipasi bencana gempa.

Mereka akan mengikuti Diskusi Nasional Pakar Gempa dengan topik “Link and Match Usaha Pengkajian dan Mitigasi Bencana Gempa Bumi”. Agenda itu diprakarsai oleh Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB), sebagai upaya awal dalam kampanye pengarusutamaan sadar gempa.

Advertisement

“Selama Januari- Mei, Tim SKP BSB mencatat lebih dari 2500 kali gempa dengan magnitudo 5 hingga 7.6 skala richter, yang tersebar di zona patahan aktif di sepanjang bagian barat Sumatera, selatan Pulau Jawa, NTB, NTT, Selat Sulawesi, dan wilayah timur Indonesia. Sudah seharusnya, publik didorong untuk memiliki kesadaran kebencanaan yang tinggi,” kata Ir. Erick Ridzky, Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana yang menjadi Ketua Penyelenggara diskusi ini dalam rilisnya, Rabu (2/6)

Selain bertujuan menghasilkan rekomendasi dalam hal mitigasi, adaptasi, dan antisipasi gempa, pertemuan juga diharapkan mendorong dimasukannya materi mitigasi kebencanaan pada kurikulum pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi. Selanjutnya, sektor pendidikan akan didorong untuk memperbanyak kajian kegempaan, mengembangkan teknologi, dan menjadi motor penggerak sadar bencana.

“Kita juga ingin memberikan warning (peringatan-red) pada seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan tata ruang mengenai potensi gempa di setiap wilayah, sehingga mereka dapat mengembangkan tata ruang sesuai dengan peta gempa yang ada,” lanjut Erick.

Advertisement

Pakar-pakar gempa ternama akan hadir dalam pertemuan ini, antara lain, Dr. Danny Hilman (LIPI), Dr. Wahyu Triyoso (ITB), Dr Dwikorita Ratnawati (UGM), serta puluhan pakar dengan beragam latar belakang keilmuan yang terkait gempa dari perguruan tinggi, lembaga riset, serta Kementerian dan Lembaga Pemerintahan. Menurut rencana, hasil pertemuan akan disosialisasikan kepada publik luas dalam waktu dekat.

dtc/tya

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Gempa Presiden
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif