News
Senin, 5 Mei 2014 - 21:20 WIB

Portal Melintang di Jalur Lambat Depan Kopassus, Ada Apa?

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Solopos/Ardiansyah Indra Kumala Sebuah palang menutup jalur lambat Jl. Solo-Jogja di depan markas grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo, Senin (5/5). Pihak Kopassus mengungkapkan penutupan tersebut terkait perbaikan pagar dan seringnya warga membuang sampah di sepanjang jalur lambat.

Solopos.com, SUKOHARJO — Dua portal yang berada di depan Poliklinik Umum Grup 2 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Kandang Menjangan membuat sejumlah pengendara motor memutar arah dari jalur lambat Jogja-Solo.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun Solopos.com, keberadaan portal tersebut sudah sejak 15 hari lalu. “Saya enggak tahu alasan adanya portal di jalan umum, tetapi keberadaannya memang mengganggu warga yang tidak tahu adanya portal,” jelas salah satu sumber yang enggan menyebutkan namanya, Senin (5/5/2014).

Advertisement

Sumber tersebut menjelaskan banyak pengendara kecele dengan adanya portal. “Jalur lambat itu kan fungsinya untuk pengendara sepeda motor, becak, dan sepeda, kalau ditutup seperti ini malah rawan kecelakaan karena pesepeda harus menggunakan jalur cepat yang dipenuhi mobil besar,” ungkap dia.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Intel Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kapten Inf. Dhanang Agus Setiawan, membeberkan pemasangan portal itu karena ada perbaikan pagar Markas Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan. “Untuk keamanan para pekerja kami karena banyak kendaraan yang mengangkut material berlalu lalang sehingga kami pasang portal di areal pembangunan,” jelas dia saat disambangi Solopos.com di ruang kerjanya.

Lebih lanjut, Dhanang membeberkan banyaknya sampah yang berada di depan Markas Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan menjadi alasan kedua. “Saat ini kami hanya akan memasang banner tentang larangan membuang sampah di areal kami. Untuk pembukaan portal kami akan koordinasikan terlebih dahulu,” papar dia.

Advertisement

Disinggung mengenai koordinasi dengan pihak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Boyolali, Kartasura, dan Prambanan Dhanang mengaku belum ada koordinasi mengenai pemasangan portal tersebut.

“Memang belum ada koorndinasi sebelumnya, tapi kami tahu bahwa jalan nasional tidak boleh diberi portal, tapi bagaimana lagi. Kami hanya ingin warga bisa saling menjaga kebersihan,” tandas dia.

Sementara itu, PPK Boyolali, Kartasura, dan Prambanan, Tony Wilmar, melalui pengawas lapangan, Hartanto, menyampaikan sebelumnya tidak ada koordinasi terkait pemasangan portal besi tersebut. “Koordinasi tak cukup ke Bina Marga Provinsi saja, mereka juga harus mengkoordinasikan hal ini dengan Kepolisian dan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Sukoharjo, serta Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional 5 Surabaya yang akan menyampaikan ke Kementerian Pekerjaan Umum,” papar dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif