Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Semarang (Espos)–Mengenang tujuh hari wafatnya KH Abdurrahman Wahid atau biasa disebut Gus Dur, pengelola Pondok Pesantren (Ponpes) Edi Mancoro, Tuntang, Kabupaten Semarang menggelar acara Peringatan dan Doa Tujuh Hari Untuk Gus Dur : Meneguhkan Persaudaraan, Kemanusiaan dan Ke-Indonesia-an Dalam Terang Cahaya Gus Dur, Senin (4/1) malam.
Acara yang di gelar di aula Ponpes setempat dihadiri sejumlah tokoh dari lintas agama di Salatiga, Kab Semarang dan Kota Semarang.
Menurut Pengasuh Ponpes Edi Mancoro, KH Mahfudz Ridwan LC, selaku penggagas, kegiatan ini digelar untuk menindaklanjuti apa yang telah dilakukan Gus Dur, khususnya dalam menyatukan umat lintas agama. Ia ingin agar upaya yang sudah diwujudkan Gus Dur semasa hidupnya bisa diteruskan.
“Saya ini hanya meneruskan apa yang sudah dilakukan Gus Dur,” papar kyai kharismatik yang juga teman kuliah Gus Dur semasa di Baghdad.
Sejumlah tokoh agama yang hadir antara lain Rektor Universitas Kristen Satya Wacana, Jhon Titale; Keuskupan Agung Semarang, Romo Kirjito dan sejumlah kyai asal Salatiga dan Kabupaten Semarang.
kha