News
Senin, 2 Desember 2013 - 12:05 WIB

POLWAN BERJILBAB : Beda Penyataan dengan Kapolri Soal Jilbab, Ini Jawaban Wakapolri

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Pol. Sutarman membuka lebar-lebar kesempatan bagi Polwan untuk mengenakan jilbab. Sutarman jelas menyebut memakai jilbab adalah hak asasi. Langkah itu disambut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Putut Eko Bayuseno yang langsung menyiapkan prototype pakaian Polwan berjilbab.

Tapi belakangan, soal aturan pemakaian jilbab bagi Polwan itu ditunda. Adalah surat Wakapolri Komjen Pol. Oegroseno yang mementahkan soal izin Polwan berjilbab. Ada apa di tubuh Polri soal aturan ini?

Advertisement

“Enggak ada [masalah dengan Kapolri]. Jadi kata-kata besok itu kan bisa kata orang Jawa besok. Jadi bisa tomorrow bisa the day after tomorrow, yang jelas enggak yesterday,” ujar Oegroseno di Mako Ditpoludara Baharkam Polri Jalan Cirendeu Raya, Pondok Cabe, Tangsel, Senin (2/11/2013).

Menurut Oegroseno, soal surat ini dia sudah melapor ke Kapolri. Dia pun mengumpamakan aturan jilbab itu dengan pistol. “Kita sudah lapor Kapolri terkait aturannya. Sekarang contoh polisi boleh bawa senjata api boleh enggak saya beli senjata api sendiri? Perintah negara, polisi boleh bawa senjata api, boleh nembak orang. Kalau enggak diatur, boleh enggak saya nembak wartawan? Jadi harus diatur,” tegas Oegro.

Jadi kapan peraturan soal polwan berjilbab akan dikeluarkan? “As soon as posible,” jawabnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif