Jakarta–Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Edward Aritonang mengatakan, seorang warga negara Bulgaria menjadi buron kasus pembobolan anjungan tunai mandiri (ATM) di Bali.
“Ada empat tersangka yang kabur ke luar negeri dan salah satunya adalah seorang warga negara asing,” kata Edward di Jakarta, Jumat (5/2).
Warga negara asing itu adalah Marinuf. Namun Edward tidak menyebutkan nama tiga tersangka yang kabur ke luar negeri.
“Para tersangka yang ke luar negeri masih dikejar,” katanya.
“Para tersangka yang ke luar negeri masih dikejar,” katanya.
Karena itulah, Polri menduga ada jaringan internasional yang ikut bermain dalam kasus pembobolan ATM di Indonesia.
Hingga kini, Polri berhasil mengungkap kasus pembobolan ATM di Bali, Jakarta, Samarinda dan Jakarta.
Tidak hanya bank swasta nasional dan bank milik negara yang dibobol tapi juga bank asing yang menjadi sasaran pembobolan di Bali mulai 16 hingga 19 Januari 2010.
Para tersangka memasang skimmer (alat pembaca data elekronik) dan kamera di mesin ATM untuk mencuri data-data nasabah.
Dari data-data itu, mereka menggandakan ATM lalu dipakai untuk transaksi.
Jumlah tersangka yang tertangkap di Bali sebanyak tiga orang sedangkan tujuh lainnya masih buron.
Di Jakarta para tersangka pembobolan ATM menggunakan skimmer yang dipasang di mesin pembaca kartu (EDC) di kasir toko dan pusat perbelanjaan.
Polisi telah menangkap lima tersangka di Jakarta sedangkan tiga tersangka lainnya buron.
Di Samarinda, Polri juga menerima kasus pembobolan ATM lewat EDC di salah satu hotel hingga menyebabkan kerugian Rp 4,7 miliar.
Para tersangka yang telah tertangkap sebanyak tujuh orang. Sedangkan di Yogyakarta, polisi menangkap satu tersangka kasus pembobolan ATM dengan kerugian Rp 1,56 miliar.
ant/fid