News
Rabu, 15 Februari 2023 - 20:22 WIB

Polri Akui Pilot Susi Air Asal Selandia Baru Disandera KKB Egianus Kogoya

Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens bersama dengan Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Rabu (15/2/2023). (ANTARA/HO/Dokumen Pribadi)

Solopos.com, JAKARTA — Setelah sempat membantah, Polri akhirnya mengakui pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens disandera, disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Video pilot Susi Air di tengah anak buah KKB beredar luas di media sosial.

Advertisement

Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri membenarkan video tersebut adalah pilot Susi Air yang tengah disandera KKB Egianus Kogoya.

Foto dan video berisi gambar Philip Mark Mehrtens itu diambil beberapa saat setelah aksi pembakaran pesawat Susi Air di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, dua pekan lalu.

Advertisement

Foto dan video berisi gambar Philip Mark Mehrtens itu diambil beberapa saat setelah aksi pembakaran pesawat Susi Air di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, dua pekan lalu.

Menurut Kapolda, saat ini aparat TNI-Polri sedang berupaya untuk membebaskan Philip Mehrtrens.

Penjabat Bupati Nduga, Namia Gwijangge sudah mengirimkan tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat ke Paro untuk bernegosiasi dengan KKB Egianus membebaskan sang pilot.

Advertisement

Penjabat Bupati Nduga, Namia Gwijangge meminta Egianus Kogoya melepaskan pilot Susi Air dalam keadaan selamat dan sehat.

Pemkab Nduga juga sudah mengirimkan tim ke Paro untuk memastikan kondisi Philip dalam keadaan aman.

“Saya minta agar pilot segera dilepaskan dalam keadaan sehat,” kata Gwijangge.

Advertisement

Terkait permintaan tebusan, dia mengaku hingga kini belum ada pembahasan terkait hal itu.

Gwijangge akan berupaya agar pilot tersebut dibebaskan dalam keadaan selamat dan sehat.

Insiden pembakaran pesawat di Paro itu mengakibatkan banyak masyarakat mengungsi ke Kenyam.

Advertisement

Warga laki-laki dewasa dan sehat berjalan kaki untuk mengungsi sedangkan anak-anak, perempuan, dan masyarakat yang sedang sakit diangkut menggunakan helikopter milik TNI-Polri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif