News
Senin, 23 Januari 2023 - 19:10 WIB

Polres Cianjur Buka Posko Pengaduan Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs

Abu Nadzib  /  Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tersangka pembunuhan berantai kelompok Wowon Erawan. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Dugaan adanya korban lain dalam pembunuhan berantai oleh kelompok Wowon terus didalami aparat Polres Cianjur, Jawa Barat.

Polres Cianjur membuka membuka posko pengaduan bagi warga yang merasa pernah menjadi korban penipuan atau kehilangan anggota keluarganya setelah berhubungan dengan kelompok Wowon.

Advertisement

Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Septiawan Adi, Senin (23/1/2023), mengatakan posko laporan didirikan di Mapolres Cianjur, sebagai upaya mengungkap kasus berantai lainnya yang dilakukan ketiga tersangka di wilayah hukum Cianjur.

“Untuk lebih memudahkan penyelidikan dan pengembangan kasus Wowon, Solihin dan Dede Solehudin, kami membuka laporan secara daring di nomor 082121390192 atau datang langsung. Ditakutkan masih ada korban lain baik penipuan atau korban pembunuhan yang dilakukan tersangka,” tuturnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya atau pernah berhubungan dengan Wowon dkk. namun tidak memiliki kejelasan hingga saat ini, dapat segera melapor ke Mapolres Cianjur ke hotline yang tercantum di media sosial dan spanduk.

Advertisement

Adi mengatakan kasus pembunuhan berantai yang dilakukan ketiga tersangka saat ini masih ditangani langsung Polda Metro Jaya, namun pihaknya membantu proses penyelidikan, salah satunya menghimpun informasi jika ada korban lainnya melalui posko pengaduan.

“Silakan datang langsung atau bisa melalui hotline Polres Cianjur, termasuk korban yang merasa tertipu akan segera kami tindak lanjuti,” ucapnya.

Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, mengatakan pihaknya akan terus melakukan penyelidikan terkait kasus pembunuhan berantai yang dilakukan ketiga tersangka.

Pihaknya menduga masih ada korban dan tersangka lainnya dalam kasus pembunuhan berantai yang hingga saat ini tercatat sudah ada sembilan korban tewas.

Advertisement

Sehingga pihak meminta warga yang pernah tertipu atau anggota keluarganya hilang setelah berhubungan dengan Wowon dkk. untuk melapor.

“Segera melapor dan segera kami tindak lanjuti melalui Polres atau Polsek terdekat, ini operasi kemanusiaan jangan sampai ada tersangka lain yang tersisa,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan berantai di Bekasi, Cianjur dan Garut, Jawa Barat mirip dengan kejadian pembunuhan berantai oleh Ryan Jombang, beberapa tahun silam.

Ryan kini menghuni penjara sembari menunggu eksekusi setelah pada tahun 2009 dirinya divonis mati karena membunuh 11 orang di Jombang dan Jakarta.

Advertisement

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dalam jumpa pers, Kamis (19/1/2023), motif pembunuhan berantai oleh tiga tersangka masing-masing Wowon Erawan, Solihin dan M. Dede Solehuddin adalah menguasai harta korban dengan kedok penggandaan uang.

“Sebenernya ending-nya adalah bagaimana mengambil uang pada korban yang terkena tipu daya. Jadi pembunuhan diawali penipuan janji dan motif sukses hidup,” ucapnya seperti dikutip Solopos.com dari siaran MetroTV.

Kelompok ini terbilang sadis karena tidak segan-segan membunuh korbannya yang menagih uangnya kembali.

Tak hanya korban, saksi yang mengetahui kejahatan komplotan itu juga tidak ragu untuk dibunuh.

Advertisement

“Setelah korban menyerahkan harta bendanya lalu para korban dihilangkan, termasuk saksi yang mengetahui, itu yang disebut perjuangan. Kalau kita ingat kasus terpidana Ryan Jombang kurang lebih sama,” ujar Kapolda.

Aksi komplotan ini termasuk sadis. Bahkan, korban di Bekasi atas nama Ai Maimunah sempat dinikahi pelaku Wowon sebelum dihabisi.

Berdasarkan pengusutan aparat Polda Metro Jaya, kelompok ini sedikitnya sudah membunuh sembilan orang.

Berikut daftar kesembilan korban komplotan Wowon:

Di Bekasi: 3 jenazah

1. Ai Maimunah, 40.

2. Ridwan Abdul Muiz, 20, anak Ai Maimunah dari suami pertama

Advertisement

3. M. Riswandi, 16, adik korban Ridwan Abdul Muiz.

Di Cianjur: 4 jenazah di 3 lubang

4. Kerangka anak kecil atas nama Bayu di lubang pertama

5. Kerangka atas nama Noneng di lubang kedua

6. Kerangka atas nama Wiwik di lubang kedua

7. Kerangka atas nama Farida di lubang ketiga

Di Garut: 1 Jenazah

8. Ada 1 jenazah

Dalam pencarian

9. Ada 1 jenazah

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif