News
Kamis, 17 November 2016 - 21:00 WIB

Politikus Demokrat Bantah Pendemo 4 November Dibayar

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ribuan orang memadati area Masjid Istiqlal seusai melaksanakan salat Jumat dan bersiap memulai aksi 4 November di Jakarta, Jumat (4/11/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Paramayuda)

Politikus Demokrat Agus Hermanto membantah tudingan Ahok yang menyebut peserta demo 4 November dibayar.

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Ketua DPR dari Partai Demokrat, Agus Hermanto, membantah tudingan Gubenur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bahwa aksi demo 4 November lalu dibayar dengan sejumlah uang. Sebelumnya, Ahok menyebutkan hal tersebut dalam wawancara dengan ABC.

Advertisement

“Tidak mungkin jutaan pendemo tersebut bergerak dengan bayaran. Tentunya menurut kami sesuatu hal yang tidak mungkin,” ujar Agus, Kamis (17/11/2016).

Dia malah balik bertanya bagaimana membayar orang sebanyak itu. “Apalagi jumlah uangnya tidak sedikit sehingga hal itu tidak mungkin,” ujarnya.

Sebelumnya dalam satu wawancara dengan televisi ABC, Ahok menyatakan bahwa para para pelaku aksi demo itu mendapatkan bayaran Rp500.000 per orang. Akibat pernyataannya itu, Korps Alumni IPB mengajukan gugatan hukum karena Ahok dinilai telah memfitnah para peserta demo yang juga dikenal dengan aksi 411 tersebut.

Advertisement

Terkait putusan hasil penyelidikan Polri yang menjadikan Ahok tersangka dalam kasus dugaan penodaan agama, Agus meminta aparat hukum melakukan penyidikan secara transparan dan akuntabel. Baca juga: Sebut Peserta Demo 4 November Dibayar, Ahok Dipolisikan Lagi.

“Jangan sampai Bareskrim bekerja mengulur waktu setelah melakukan gelar perkara, sehingga berdampak pada proses Pilgub DKI Jakarta,” ujar Agus. Menurutnya, semua pihak harus memberikan pengawasan karena kasus itu sangat penting untuk dijadikan pelajaran.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan ABC, Ahok menyampaikan kritiknya terhadap korupsi dan menyebut massa yang turun dalam demo 4 November memiliki motif politik. Dia menyebutkan orang-orang mendapatkan Rp500.000 untuk ikut dalam aksi itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif