News
Sabtu, 25 Mei 2024 - 09:33 WIB

Polisi Wacanakan Data Tunggal Nomor SIM Pakai NIK, Begini Penjelasannya

Newswire  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi surat izin mengemudi atau SIM. (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mewacanakan satu data (single data) dengan mengganti nomor Surat Izin Mengemudi (SIM) dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Dirregidens Korlantas Polri Brigjen Pol. Yusri Yunus kepada wartawan di Jakarta, Jumat (24/5/2024), menjelaskan wacana ini sebagai bentuk penertiban data pribadi warga Indonesia, terutama pembuatan SIM agar tidak ganda.

Advertisement

“Wacananya, tahun depan, Insya Allah. Untuk kemudahan data,” kata Yusri, dilansir Antara.

Jenderal polisi bintang satu itu menilai, sistem NIK sudah sesuai karena setiap warga negara hanya memiliki satu NIK, bahkan bayi yang baru lahir sudah langsung mendapat NIK.

Advertisement

Jenderal polisi bintang satu itu menilai, sistem NIK sudah sesuai karena setiap warga negara hanya memiliki satu NIK, bahkan bayi yang baru lahir sudah langsung mendapat NIK.

Korlantas berkeinginan agar data SIM seperti NIK, tunggal, satu nomor atau satu data, yakni KTP, SIM dan KIS.

“Jadi, intinya kami ingin menggunakan single data. Opsi paling bagus menggunakan NIK KTP, seperti BPJS dan KIS menggunakan NIK. Karena NIK ini satu orang cuma satu nomor di Indonesia,” katanya.

Advertisement

“Jadi bisa nama Rahmat sudah punya SIM A, datang ke Palembang bikin SIM A juga. Bisa aja, karena cuma nomor urut saja, kan nama tersebut ada banyak,” ujarnya.

Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu mengatakan jika SIM berganti menjadi NIK, yang sudah tunggal satu data. Kejadian tersebut tidak akan terjadi.

“Dengan NIK tadi, petugas akan tahu ternyata yang namanya Rahmat sudah punya SIM A di Jakarta, enggak bisa lagi bikin di wilayah berbeda,” kata Yusri.

Advertisement

Yusri menambahkan, wacana nomor SIM menjadi NIK ini sebagai langkah antisipasi agar tidak terjadi duplikasi kepemilikan SIM. Selain itu, single data juga membuat efisiensi dan efektivitas ketika menjadi satu nomor dengan BPJS dan KTP.

“Selamanya data sama, misalnya BPJS (ke depan) ikut juga data NIK. Begitu pulai SIM, sehingga single data Indonesia,” kata Yusri.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif