SOLOPOS.COM - Ilustrasi polisi dan Senapan Serbu V2 (reinhardjambi.wordpress.com )
Solopos.com, NGANJUK — Bambang Setiawan, 31, seorang polisi yang bertugas di Satuan Samapta Sahbara (Satsahbara) Kepolisian Resor Nganjuk, Jawa Timur, Minggu (24/11/2013), ditemukan tewas di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) mapolres setempat. Lelaki itu tewas bersimbah darah akibat peluru yang menembus dadanya.
Para kolega Bambang Setiawan yang menemukan rekan mereka itu terkapar di bagian depan ruang SPK langsung melarikannya ke RS Bhayangkara, Jl. Abdul Rahman Saleh, Nganjuk. Sejumlah anggota keluarga mantan anggota Polsek Jatikalen yang tinggal di Lingkungan Bulakrejo, Kelurahan Warujayeng, Kecamatan Warujayeng, Kabupaten Nganjuk itu juga buru-buru mendatangi rumah sakit tersebut.
Kepala Kepolisian Daerah Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono juga tampak datang ke rumah sakit tersebut. Kepada wartawan, ia menyatakan adanya tiga luka tembak pada bagian dada korban. “Ada tiga luka tembak di bagian dadanya. Untuk motifnya, masih kami selidiki. Tapi yang jelas kami juga temukan ada jelaga,” kata Kapolda saat berkunjung ke RS Bhayangkara, Nganjuk.
Kendati latar belakangnya belum jelas diketahui, para polisi kolega Bambang Setiawan menduga rekan mereka itu nekad mengakhiri hidupnya sendiri dengan menembak dadanya. Kapolda Unggung Cahyono di hadapan insan pers juga menyatakan pihaknya akan mengembangkan motif bunuh diri yang dilakukan oleh korban.
Saat ini, menurutnya, aparat dari Propam Polda Jatim masih meminta keterangan dari komandan yang bertugas di SPK tersebut, serta Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Nganjuk. “Saat itu juga ada tujuh rekannya yang bertugas. Mereka ada di bagian belakang,” katanya.
Petugas juga sudah mengetahui senjata yang menewaskan Bambang Setiawan, yaitu jenis senapan serbu V2 yang biasa digunakan bertugas bagi anggota di bagian penjagaan.