News
Rabu, 8 Agustus 2012 - 18:34 WIB

Polisi Lacak Keberadaan Siswa Yang Diduga Menganiaya

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO-Polisi tidak tinggal diam untuk melacak identitas siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 21 Kampung Sewu, Jebres, yang diduga telah menganiaya, DM, 13,  murid kelas VIII. Selain itu, pihak kepolisian bekerjasama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk menyelesaikan perkelahian antar anak yang berusia di bawah umur.

“Kami juga akan menghubungi LSM yang menangani perkara anak. Semua guru di SMPN 21 akan kami temui untuk dimintai keterangan,” papar Kanit Reskrim Polsek Jebres, AKP Suharjo, mewakili Kapolsek Jebres, Kompol I Wayan Sudhita, saat ditemui wartawan, di area Mapolresta Solo, Rabu (8/8/2012).

Advertisement

Menurut Suharjo, pihaknya telah menemui guru SMPN 21. Namun, belum ada titik terang mengenai identitas siswa tersebut. “Dalam laporan yang kami terima dari orangtua korban, pelaku penganiayaan ada dua anak. Nah, laporan ini akan kami kembangkan. Apa benar hanya dua anak atau lima anak sesuai keterangan dari saksi,” ujar Suharjo mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in.

Suharjo menegaskan belum menerima hasil visum dari pihak korban. Sebab, perkara penganiayaan masih dalam penyelidikan. “Karena kasus penganiayaan ini melibatkan anak, maka penanganannya sesuai dengan prosedur. Kami tidak akan gegabah dalam melangkah. Semua keterangan korban dan saksi akan dicocokkan,” paparnya.

Seperti diberitakan, aksi perkelahian antarsiswa SMP terjadi di Kota Solo. Dalam perkelahian tersebut, seorang pelajar SMPN 21 Kampung Sewu, Jebres, DM, 13, menjadi korban penganiayaan. Hingga saat ini, DM masih dirawat di ruang Assyifa, Rumah Sakit Islam (RSI) Kustati, Pasar Kliwon.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com menyebutkan, aksi perkelahian dipicu saling olok antar pelajar kelas VII dan kelas VIII SMPN 21. Peristiwa saling ejek terjadi di sekolah pada Jumat (3/8) lalu. Kala itu, DM, awalnya mengingatkan siswa kelas VII (siswa baru) yang menggoda siswi perempuan (kelas VIII), Fb, 13.

Diduga karena tersinggung, siswa baru itu kemudian naik pitam. Pada hari berikutnya, terjadilah aksi saling ejek. Tidak hanya itu, siswa baru malah menantang DM untuk berkelahi. Tantangan itu ditanggapi serius oleh DM. Hingga pada Senin (6/8), dua pelajar itu mengajak berkelahi secara single. Setelah pulang sekolah, Senin sekitar pukul 13.00 WIB, keduanya janjian bertemu di area Taman Urban Forest (Taman Pucang Sawit), Jebres. Di taman itu, terjadilah perkelahian yang menyebabkan DM tak sadarkan diri.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif